Berita Lamongan
Baru 1 Minggu Kumpul dengan Suami, Wanita ini Harus Mendekam di Polres Lamongan, Ada Bukti di HP
Wanita asal Lamongan Baru Kumpul 1 Minggu dengan Suami, Kini ia Harus Mendekam di Polres Lamongan Gara-gara Barang Haram
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Lamongan - Wahyuni Widayanti (25), wanita cantik asal Desa Kranji Kecamatan Paciran Lamongan Jawa Timur ini bakal tidak kumpul dengan suaminya untuk jangka waktu yang lama.
Dia diamankan polisi karena terlibat dalam peredaran barang haram sabu - sabu dengan jaringan asal Surabaya.
"Padahal baru rujuk seminggu lalu dengan suami," aku Yuni di Polres Lamongan pada Senin (26/8/2019).
Aksi Yuni terendus oleh anggota Sat Reskoba setelah namanya disebut - sebut oleh tersangka yang berhasil dibekuk polisi sebelumnya.
Informasi yang SURYA.co.id himpun, Wahyuni Widayanti merupakan hasil dari pengembangan dua tersangka yang telah diamankan beberapa minggu yang lalu.
• Sosok Artis Siska Sarangheo Si Pembunuh Berdarah Dingin, Korbannya Bos Salon, PNS hingga Napi
• Alasan Selebgram Bebby Fey Mau Berhubungan Badan dengan Youtuber Muda dan Bikin Video Panas
Kasatnarkoba Polres Lamongan, Iptu Khusen mengatakan dua tersangka itu adalah Rudi dan Gaguk.
Mereka ini membeli sabu dari Wahyuni. Setelah mendengar kedua tersangka diamankan, Wahyuni berusaha menghilangkan barang bukti di rumahnya.
"Hasil dari pengakuan kedua tersangka, memang benar barang tersebut darinya.
Selain itu, juga bukti pembelian melalui handphone masih ada," kata Iptu Khusen.
Wahyuni dihadapan polisi mengatakan setelah berpisah dengan suaminya, dirinya berjualan barang haram tersebut.
• Potret Puput Nastiti Devi Bersama Zaskia Mecca Selepas Nonton Bioskop, Istri Ahok Dipanggil Bumil
• Foto Selir Raja Thailand jadi Pilot Beredar di Internet dan Jadi Sorotan, Situs Web Sampai Down
• Reaksi DA, Mahasiswa Terlibat Demo saat Hadiri Pemakaman Ipda Erwin, Gemetar lalu Sebut 7 Kata
Akibat itupula Yuni pun harus meninggalkan anaknya yang baru duduk di bangku TK.
"Hari ini anak saya ikut karnaval, tapi nggak bisa ngantar," kata Yuni.
Yuni mengaku terjerumus di jaringan pengedar sabu - sabu ini, lantaran salah pergaulan.
Yuni yang murah senyum ini tetap bertekat kasus yang dialaminya ini untuk yang pertama dan terakhir.