Ancaman Gatot Nurmantyo pada Para Jenderalnya yang 'Bermain' Politik Praktis saat Ia Panglima

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo mengaku pernah memberikan ancaman kepada para jenderalnya yang 'bermain' politik praktis

Youtube
Ancaman Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kepada Para Jenderalnya 

Gatot lalu memberikan jawaban bahwa pernyataan Hendropriyono bisa membuat rakyat yang pada pemilu 2014 telah terpecah, kembali terpisah.

"Jadi mari kita lihat situasi politik kita secara keseluruhan dengan secara obyektif, jangan mengecap satu sebelah sini satu sebelah sini," jawab Gatot.

"Tahun 2014 kita sudah terpisah karena kontestasi sama saja dan jangan membuat kita terpisah lagi. Dan ini bukan merupakan solusi justru menambah permasalahan."

"Dalam kondisi seperti ini jangan justru dipecah demi kepentingan politik-politik tertentu," tuturnya.

Tysa lalu kembali menegaskan soal siapa yang dimaksud haus kekuasaan pada pernyataan Gatot tersebut.

"Yang haus kekuasaan siapa pak? Yang cukup menarik 'orang-orang yang haus kekuasaan' di situ siapa pak?," tanya Tysa.

Gatot lalu menjawab orang yang haus kekuasaan adalah orang yang ingin sekali menang.

"Yang pengin menang, dengan mempolitisasi ini kan menyudutkan sesuatu," jawabnya.

"Dua-duanya pengin menang lo pak," tegas Tysa kembali.

"Lah yang komentar itu dari mana, gitu saja," jawab Gatot sambil tertawa.

Mendengar pernyataan dari Gatot, Tysa pun ikut tertawa.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) mengunggah video purnawirawan AM Hendropriyono yang berbicara di depan massa. Isinya Pilpres 2019 bukan soal Jokowi vs Prabowo, tapi Pancasila vs Khilafah.

Gatot Nurmantyo mengunggah video tersebut di akun Instagramnya, @nurmantyo_gatot, pada Jumat (29/3/2019). Gatot juga mengunggah link berita pernyataan Hendropriyono itu dari berita sebuah portal.

Dalam pembicaraannya itu, Hendriyopono mengatakan bahwa saat ini Pilpres bukan hanya soal capres Jokowi dan Prabowo saja.

"Pertempuran bukan sekedar pertempuran Prabowo dengan Jokowi," ujar Hendriyopono melalui video.

"Tapi pertempuran antara merah putih dengan bendera hitam, antara Pancasila dan Khilafah, maka hari ini kita datang ke sini untuk menolak mereka."

"Bahkan menolak dari proses demokratisasi domain yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019, jadi saya minta kepada seluruh bangsa, pada seluruh anak bangsa tolak gerombolan yang telah mengotori Pilpres 2019 nanti, kalau ini ditolak kami akan turun, dan tolak."

Hendriyopono juga mengomentari soal adanya ide putihkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sering didengungkan.

"Aksi konsentrasi seperti di masjid, kemudian ada ide untuk membangun dapur umum, ada instruksi untuk memutihkan TPS, ini salah satu bentuk teroris, teror pada bangsa ini," ujar Hendriyopono.

Mengomentari pernyataan Hendiyopono, Gatot memberikan peringatan.

"Jangan lupakan sejarah dan jangan mau dipecah belah sama orang2 yang haus kekuasaan !!!!," tulis Gatot.

Spesifikasi Vivo S1 Pro yang Dirilis April 2019, Hp dengan Pop-up Kamera Selfie Seharga Rp 5 Jutaan

Momen Lucu Sahur Pertama Baim Wong dan Paula Verhoeven, Sampai Bikin Baim Kesal

Simak video selengkapnya di bawah ini.

Fakta Terbaru Penghinaan ke Habib Rizieq Shihab & Ijtima Ulama 3, Pelaku Mabuk Miras dan Narkoba

Benek Cilik Asal Mataram Bersepeda 90 KM Demi Nonton Persebaya di Stadion, Aksinya Dicegah Polisi

Baru 5 Lembar Baca Alquran, Artis Ini Langsung Mualaf. Begini Kabar Terbaru 12 Artis Hijrah Lainnya

Jadwal Buka Puasa Jakarta, Surabaya, Malang, Medan & Bandung Hari ini Senin 6 Mei 2019

*Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gatot Nurmantyo Pernah Ancam Jenderal yang Ikut Politik Praktis: Daripada Merintih di Neraka

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved