Penemuan Mayat dalam Koper

TERBARU - Guru Honorer Dihabisi usai Berhubungan Intim dengan Tersangka, Cek-cok setelah Gak Dibayar

TERBARU - Guru Honorer Dihabisi usai Berhubungan Intim dengan Tersangka, Cek-cok setelah Gak Dibayar

Editor: Musahadah
surya/co.id/tribun jatim
TERBARU - Guru Honorer Dihabisi usai Berhubungan Intim dengan Tersangka, Cek-cok setelah Gak Dibayar 

Pelaku Ajis dan Aris berhasil diamankan setelah 10 hari diburu polisi.

Ajis diamankan di Kediri, sementara Aris diamankan di Jakarta Kamis malam pekan lalu.

Ajis diketahui adalah pria berusia 23 tahun, warga Jalan Merak, Desa Ringinrejo, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Sementara Aris yang berusia 34 tahun itu tercatat sebagai warga Desa Mangunan, kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Jasad Budi Hartanto ditemukan dalam koper yang ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Jasad ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana di dalam sebuah koper.

FOTO-FOTO Temuan Potongan Kepala Guru Honorer yang Dimutilasi, Terungkap dari Pengakuan Orang ini
FOTO-FOTO Temuan Potongan Kepala Guru Honorer yang Dimutilasi, Terungkap dari Pengakuan Orang ini (istimewa)

Cari Barang Bukti Pembunuhan Malah Temukan Narkoba

Ajis Prakoso, satu dari dua pembunuh Budi Hartanto (28), guru Honorer di Kota Kediri, ternyata pengguna narkoba jenis sabu-sabu.

Hal ini terungkap saat Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menemukan alat hisap sabu saat menggeledah rumahnya di Kediri.

"Saat kami geledah ditemukan alat menggunakan sabu," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela pada awak media, Minggu (14/4/2019).

Temuan itu, diakui Leonard mengagetkan petugas.

Pasalnya, fokus penggeledahan di kediaman pelaku yang dilakukan personilnya bukan untuk itu.

Namun, fokus pada pencarian beberapa barang atau benda-benda lain yang berkaitan dengan kasus pembunuhan yang disertai mutilasi pada Budi Hartanto.

"Barang bukti korban juga sebagian ditemukan," katanya.

Setelahnya, Ajis dimintai keterangan lebih lanjut terkait temuan tersebut.

Ternyata dugaan Leo benar, artinya Ajis merupakan pengguna barang haram tersebut.

"Dugaan kami benar, dia ngaku saat kami tanya," lanjutnya.

Sejauh ini yang diketahui sebagai pengguna sabu hanya Ajis.

Pelaku pembunuhan dan mutilasi lainnya yang bernama Aris Sugianto, tambah Leo, ternyata tidak terbukti menggunakan sabu.

Kendati demikian, Ajis tidak akan diproses hukum menggunakan pemberatan pasal penyalahgunaan narkoba.

Melainkan tetap akan dikenai pasal pembunuhan.

"Nanti akan dilihat pasti akan berlapis pasalnya, tapi bukan berlapis dengan pasal penggunaan narkoba, itu terlalu kecil hukumannya," tandasnya.

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Salah seorang tersangka, Aris Sugiarto berulangkali mencurahkan isi hatinya melalui unggahan akun facebook-nya. 

Beberapa unggahan statusnya, misalnya pada 27 Oktober 2019 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:

Status lainnya yang sempat diunggah seperti tulisan "Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumomgso".

Aris tidak menyebutkan siapa yang dimaksud dalam unggahan tersebut. 

Unggahan Status Aris di akun Facebooks
Unggahan Status Aris di akun Facebooks "Dokter Cinta". (foto: istimewa)

Namun sebelumnya polisi mengungkapkan hubungan asmara korban dengan dua pelaku.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.

Pihak kepolisian juga mengatakan jika motif asmara menjadi landasan adanya pembunuhan yang menewaskan seorang guru honorer di Kediri.

"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.

"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.

Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.

"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.

Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.

Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.

AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.

"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.

Sesuai penuturan ibunya, Aris akhir-akhir ini sering kumpul-kumpul bareng dengan rekan komunitasnya dengan acara bakar -bakar ayam di rumahnya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Tersangka Sempat Menjerit-jerit di Tengah Malam

Warga di sekitar warung nasi goreng yang dikelola Aris Sugianto, salah satu tersangka pelaku mutilasi Budi Hartanto (28) sempat curiga saat mendengar suara jeritan pelaku pada tengah malam.

Aris diketahui membuka bisnis warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

SADIS! Detik-detik Aris & Ajis Memutilasi Tubuh Guru Honorer Bergantian, Pemilik Koper Orang Dekat
SADIS! Detik-detik Aris & Ajis Memutilasi Tubuh Guru Honorer Bergantian, Pemilik Koper Orang Dekat (surya/luhur pambudi)

Sujilah (65) tetangga sebelah timur warung nasi goreng mengungkapkan, dirinya mengetahui pelaku sempat menjerit -jerit ketakutan pada malam hari.

"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.

Padahal di warungnya juga ada temannya.

Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).

Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian diluar dari balik kelambu rumahnya.

Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.

Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.

Padahal di warungnya juga ada sejumlah temannya.

Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.

Pertanyaan itu dijawab oleh pelaku yang mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.

"Saat mencuci piring saya tanya, ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan ?

Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkapnya.

Kejadian pelaku yang menjerit-jerit ini berlangsung sekitar tiga hari pascapenemuan mayat Budi Hartanto, guru honorer dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Sejak kejadian itu, warung nasi goreng yang dikelola Aris kemudian tutup.

Usaha warung nasi goreng di Desa Sambi baru sekitar 10 hari.

Sehingga warga belum banyak yang mengetahui identitasnya.

Termasuk Sujilah yang rumahnya bersebelahan malahan mengaku belum kenal namanya. (Luhur Pambudi)

Pelaku Mutilasi Guru Honorer Asal Kediri Mengaku Mencintai Korbannya dan Sudah 4 Kali Hubungan Intim

Fakta di Balik Siswa SD Probolinggo Hubungan Intim dengan Siswi SMA, Polisi Bakal Lakukan Tes DNA

Diduga Bayi Tertukar di RSUD Dr Soetomo, Dibilang Lahir Perempuan, saat Digendong Ternyata Laki-Laki

Hilang Hampir Sepekan, ABG Asal Lumajang Ditemukan di Madiun. Diduga Korban Sindikat Kejahatan

Ashanty Murka dan Beri Peringatan pada Arsy, Aurel Hermansyah Kena Semprot karena Beri Pembelaan

Siswa SD Hamili Siswi SMA di Probolinggo, Ada Hubungan Kerabat, Lahirkan Bayi Prematur

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved