Inilah Tanda-tanda Keagungan Allah SWT dalam Isra Miraj
Peristiwa itu hanya terjadi dalam semalam namun banyak sekali tanda-tanda keagungan Allah dalam Isra Miraj.
Selanjutnya, meraka yang melaksanakan shalat dengan khusyu’, akan mewarisi surga firdaus, yaitu mereka yang menjaga amanat dan janjinya, yang disampaikan kepada mereka, dan menjaga serta melestarikan shalatnya dengan baik.
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ، أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ، الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang ditugaskan kepadanya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya”. (QS. al-Mu’minun, 23: 8-11).
Hikmah berikutnya (2) bahwa orang yang mengerjakan shalat akan terhindar dari sikap keluh kesah, resah, gelisah dan terhindar dari kegoncangan jiwa.
Yaitu, mereka yang terus menerus melestarikan shalatnya. Mereka juga menginfakkan sebagian hartanya kepada mereka yang miskin, baik mereka yang meminta, ataupun orang-orang miskin yang memiliki harga diri, sehingga mereka tidak mau meminta atau mengemis kepada orang lain.
Orang miskin dalam kategori ini, harus mendapat perhatian yang lebih dari kaum muslimin. Mereka juga mempercayai hari pembalasan.
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا، إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا، وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا، إِلَّا الْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ، وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ، لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ، وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan”. (QS. al-Ma’arij, 70: 19-26).
KH Zakky Mubarak, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)