Liputan Khusus MERR dan OERR
Bagai Kejatuhan Bulan, Warga di Samping Proyek MERR IIC Manfaatkan Sisa Lahan untuk Usaha
Warga yang punya lahan tepat di sebelah proyek MERR IIC bagai kejatuhan bulan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Kalaupun dijual, nilai penawarannya bisa jauh lebih tinggi ketimbang harga ganti-rugi oleh pemerintah.
“Bisa dilihat di MERR yang sudah jadi. Di sana sangat mahal,” ujarnya.
Lain cerita diutarakan Sodiq, juga warga Kelurahan Gununganyar.
Lahan dan bangunan milik Sodiq menjadi kawasan yang masuk dalam rencana pembangunan MERR IIC.
Tidak ada yang tersisa. Ia pun pesimistis bisa membeli lagi tempat tinggal di kelurahan yang sama dengan uang ganti rugi dari pemerintah.
Hingga pekan lalu, Sodiq belum menerima uang itu. Namun rumahnya sudah diukur Badan Pertanahan Nasional. “Mudah-mudahan April sudah cair,” ujarnya.
Dia mengatakan, ada sekitar 15 orang yang belum menerima ganti rugi.
Sodiq tidak mau jika harga taksiran saat ini sama dengan harga untuk lahan yang sudah dibebaskan empat tahun lalu.
Kalaupun akan mendapat lahan di Kelurahan Gununganyar, Sodiq sudah memperkirakan lokasinya di dalam gang.
Padahal, salah satu pekerjaannya kini adalah penyedia sewa kendaraan roda empat.
Dia akan memilih tinggal di tempat yang punya akses mobil, meski harus jauh dari tempat tinggalnya saat ini.