Liputan Khusus MERR dan OERR
Bagai Kejatuhan Bulan, Warga di Samping Proyek MERR IIC Manfaatkan Sisa Lahan untuk Usaha
Warga yang punya lahan tepat di sebelah proyek MERR IIC bagai kejatuhan bulan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Warga yang punya lahan tepat di sebelah proyek MERR IIC bagai kejatuhan bulan.
Tanah yang berpuluh tahun sebelumnya mereka beli dengan harga murah, kini seharga emas.
Kalaupun tak berniat menjual, mereka bisa membuat usaha yang kemungkinan besar akan ramai.
Hardani sedang bersantai saat Surya berkunjung ke tempat tinggalnya, akhir pekan lalu.
Warga RT 1/RW2, Kelurahan Gununganyar itu tengah berbincang dengan kerabatnya di dalam rumah yang pintunya terbuka.
Dari pintu itu, terlihat jelas bekas bangunan miliknya yang dibongkar karena terdampak rencana MERR IIC.
Total luas lahan Hardani sebelumnya 6 m x 16 m. Namun, lahan yang terdampak hanya 44 meter.
Artinya, dia masih memiliki lahan sisa yang masuk dalam wilayah nol MERR IIC. Di sisa bangunan itu lah dia sekarang tinggal.
Jika memungkinkan, lahan itu nantinya akan dipakai sebagai tempat usaha, setelah MERR IIC terbangun. Handani ingin memiliki kios untuk menjual bakso dan es degan.
Saat ini lahan sisa milik Handani masih berupa bangunan. Ia juga masih tinggal di sana. Sebelumnya, bangunan yang ada lebih lebar.
Namun, Handani membongkar bangunan yang terdampak MERR saat bangunan rumah para tetangga lain sudah dibongkar.
“Kalau dibongkarkan (pemkot), nanti bangunan saya yang tidak masuk MERR bisa rusak,” kata dia.
Pada 2011-2012 dia menerima ganti rugi Rp 1,75 juta per meter persegi untuk tanah dan Rp 2,5 juta untuk bangunan.
Meskipun tidak semua lahan Hardani terdampak, seluruh bangunan itu dalam hitungan ganti rugi.
Hardani merasa beruntung karena tak semua lahannya terdampak pembangunan MERR lanjutan.
Dia masih punya tempat yang masih bisa dipakai sebagai tempat usaha.