Eksklusif Berebut Ranjang Pasien
Ada 202 Rumah Sakit di Jatim Yang Menjadi Rujukan
Dia harus sabar menunggu proses penghitungan tarif layanan kesehatan di masing-masing rumah sakit.
Dia mengaku, standar penghitungan antara rumah sakit satu dengan lainnya sangat berbeda. Begitu juga antara rumah sakit swasta dan pemerintah.
Hitungan yang tidak sama itulah yang menjadi kendala utama mereka masih enggan bergabung dalam program BPJS.
Andi membantah program ini dijauhi rumah sakit swasta.
Dia mengatakan, 50 persen fasilitas kesehatan yang ada di BPJS adalah milik swasta.
Dia menjamin, pelaksanaan BPJS jauh lebih baik ketimbang program serupa sebelumnya.
“Punya aturan, palayanan bulan ini, pasti dibayar bulan depan. Jadi tidak ada kan rumah sakit komplain kami telat bayar pada 2014,” katanya. (idl/ben/day)
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA