Gernas Ayo Mondok Luncurkan Buku Panduan Kesehatan Untuk Pesantren, Skabies Jadi Kasus Paling Umum

Buku ini bisa menjadi media preventif agar para santri terhindar dari skabies. Sehingga, jumlah kasusnya bisa turun di pesantren

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
Tribunnews.com/Bobby Constantine Koloway
PESANTREN SEHAT - Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok mempersiapkan peluncuran buku bertajuk “Panduan Pesantren Sehat: Ayo Mondok Ayo Sehat” lewat kolaborasi dengan PT Pharos Indonesia. 

Ringkasan Berita:
  • Gernas Ayo Mondok bersama PT Pharos bekerjasama dalam penyusunan buku “Panduan Pesantren Sehat: Ayo Mondok Ayo Sehat” .
  • Buku itu akan menjadi panduan praktis pencegahan penyakit dan membangun kualitas kesehatan di pesantren seluruh Indonesia.
  • Dari hasil survey, diketahui skabies menjadi penyakit paling umum pada santri selain sejumlah penyakit seperti dermatitis ISPA, bronkitis, hingga TBC.

 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok mempersiapkan peluncuran buku bertajuk “Panduan Pesantren Sehat: Ayo Mondok Ayo Sehat” dalam waktu dekat.

Berkolaborasi bersama PT Pharos Indonesia, buku ini berisi panduan praktis dalam pencegahan penyakit serta penanganan kesehatan di lingkungan pesantren.

Sekretaris Jenderal Gernas Ayo Mondok, KH Zahrul Azhar Asumta As’ad mengungkapkan, penyusunan buku ini telah melalui serangkaian diskusi dan kajian. 

Melibatkan tim tim kesehatan dari Gernas dan PT Pharos, buku ini diharapkan bisa diterima dengan mudah oleh pesantren.

"Saat ini kami telah mempersiapkan launching buku Ayo Mondok Ayo Sehat. Diharapkan bisa menjadi pegangan para santri dan pengasuh untuk meminimalisir santri yang sakit di pesantren masing-masing,” ujar ulama yang akrab disapa Gus Hans itu di Surabaya, Senin (24/11/2025).

Rencananya, peluncuran resmi buku tersebut akan dilakukan awal tahun 2026. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kata Gus Hans, akan memberikan tulisan sebagai kata pengantar.

Menurut Gus Hans, buku ini disusun berdasarkan survey dan kajian lapangan yang dilakukan oleh Gernas Ayo Mondok tentang penyakit-penyakit yang umum dialami santri. Terungkap, skabies sebagai penyakit kulit yang kerap ditemukan di pesantren.

"Buku ini bisa menjadi media preventif agar para santri terhindar dari skabies. Sehingga, jumlah kasusnya bisa turun di pesantren,” kata Magister magister jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) ini.

Gus Hans menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya nyata untuk memperbaiki kualitas kesehatan di pesantren. Menurutnya, fokus pada kesehatan santri adalah bagian dari membangun generasi Nahdliyin yang kuat.

Sekitar 80 persen (jamaah) Nahdliyin itu pesantren. Kalau ingin membenahi Nahdliyin, ya mulai dari pesantren. Kami ingin anak-anak pesantren menjadi pemimpin yang sehat dan tidak mudah sakit,” tutur Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang ini.

Gus Hans berharap penerbitan buku ini memberikan manfaat luas bagi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia. “Mudah-mudahan apa yang kami ikhtiarkan ini menjadi jariyah bagi kita semua,” kata pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang ini.

PT Pharos Indonesia memberikan dukungan. Group Brand Manager Pharos Indonesia, dr Mariani Leman menyampaikan bahwa perusahaan farmasi tersebut ingin berkontribusi dalam peningkatan kesehatan santri melalui penyediaan pendampingan ilmiah dan produk yang relevan.

"PT Pharos adalah salah satu perusahaan farmasi besar di Indonesia dengan slogan ‘obatnya orang Indonesia’. Kami bekerja sama dengan Gernas Ayo Mondok untuk mendukung penyusunan buku panduan kesehatan ini,” kata Mariani.

Harapannya, kolaborasi ini menjadi langkah nyata terhadap kesehatan di pesantren. "Kami ingin memberikan wawasan kepada santri dan pengasuh tentang cara menjaga kesehatan dan kebersihan secara mandiri. Jika santri sehat, In Syaa Allah negara juga sehat,” ujarnya.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved