Cegah Bullying, Polres Tanjung Perak Kukuhkan Polisi Siswa di Sekolah-Sekolah Surabaya Utara

Polres Tanjung Perak kukuhkan Polisi Siswa untuk cegah bullying dan kenakalan remaja di sekolah-sekolah Surabaya Utara.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
Istimewa
POLISI SISWA - Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, mengukuhkan Polisi Siswa (Polwa). Diharapkan polwa bisa menjadi kepanjangan tangan Bhabinkamtibmas untuk mencegah bullying di kalangan remaja. 

Ringkasan Berita:
  • Polres Tanjung Perak kukuhkan Polisi Siswa untuk mencegah bullying di sekolah Surabaya Utara.
  • Polwa dibekali kedisiplinan dan etika untuk jadi teladan bagi pelajar lain.
  • Kapolres ingatkan bahaya bullying dan kenakalan remaja yang makin beragam.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak resmi membentuk Polisi Siswa (Polwa), sebagai upaya mencegah maraknya kasus perundungan di sekolah

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, mengukuhkan puluhan pelajar sebagai Polwa pada Jumat (21/11/2025), di halaman Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Puluhan Pelajar Dikukuhkan Jadi Polisi Siswa

Puluhan pelajar dari berbagai sekolah di Surabaya Utara, dikukuhkan menjadi Polwa. 

Sejak pagi, mereka mengikuti pembekalan mengenai kedisiplinan, cara mengenali potensi pelanggaran, serta etika saat harus menegur teman yang berperilaku menyimpang.

Polwa diharapkan menjadi perpanjangan tangan guru dan Bhabinkamtibmas, dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.

Bukan Mata-Mata, Tapi Teladan Bagi Teman Sebaya

AKBP Wahyu Hidayat menegaskan, bahwa keberadaan Polwa bukan untuk menjadi pengawas rahasia bagi kepolisian.

“Tugasnya bukan mencari kesalahan. Polwa harus humanis, tapi tetap tegas ketika melihat pelanggaran,” ujarnya.

AKBP Wahyu Hidayat menekankan, bahwa Polwa berfungsi sebagai penghubung antara siswa, pihak sekolah, dan kepolisian.

Bullying Masih Jadi Masalah Serius

AKBP Wahyu Hidayat menyebut, perundungan masih menjadi ancaman besar bagi pelajar. 

Bahkan, korbannya sering enggan datang ke sekolah hingga mengalami trauma berkepanjangan.

Bentuk perundungan pun semakin beragam, mulai dari fisik, verbal hingga cyberbullying melalui grup chat dan media sosial.

“Bullying itu merusak mental. Jangan dilakukan dalam bentuk apa pun,” tegas AKBP Wahyu Hidayat.

Pergaulan Remaja Harus Lebih Diawasi

Selain bullying, AKBP Wahyu Hidayat turut menyoroti meningkatnya kenakalan remaja, seperti nongkrong hingga larut malam, tindakan asusila di tempat umum, hingga pergaulan bebas yang dapat mengarah pada kriminalitas.

“Hindari hal-hal yang bisa menjerumuskan. Fokus pada sekolah dan prestasi,” pesannya kepada para siswa.

Polwa Jadi Garda Terdepan Pencegahan

Dengan adanya Polisi Siswa, Polres Tanjung Perak berharap, pelanggaran dapat dicegah sejak dini. 

Program ini, juga akan dijadikan model pembinaan pelajar di sekolah-sekolah wilayah Surabaya Utara.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved