Awas Prostitusi Menggeliat Lagi Via Platform Digital, Legislator Surabaya Minta Penindakan Tegas
Selain Moroseneng, kawasan eks lokalisasi Dolly juga kembali menjadi fokus penggerebekan pada 16 November 2025.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Deddy Humana
Menurut Cak Yebe, Surabaya sebagai kota besar memang rentan aktivitas prostitusi, tetapi ia menegaskan bahwa situasi ini harus dijawab dengan langkah konsisten dari seluruh perangkat pemerintahan serta dukungan masyarakat.
“Dibutuhkan kesadaran, komitmen, dan konsistensi semua pihak untuk bersama-sama menciptakan Surabaya bersih dari prostitusi. Tanpa itu semua pasti akan sia-sia,” ujar Cak Yebe.
Apalagi, kata dia, prostitusi membawa dampak besar terhadap moral generasi muda dan wajah kota Surabaya secara keseluruhan.
Ia mengingatkan penutupan Dolly pada era Tri Rismaharini sebagai simbol penting keberhasilan Kota Pahlawan menjaga marwahnya.
“Dampak besar prostitusi adalah merusak moral generasi muda dan citra kota Surabaya. Penutupan Dolly dulu menjadi prestasi yang mengakhiri label Surabaya sebagai kota dengan wisata esek-esek terbesar di Indonesia,” katanya. ******
prostitusi di Surabaya
prostitusi berbasis digital
penutupan Dolly
transaksi seks pasca penutupan Dolly
Komisi A DPRD Surabaya
Yona Bagus Widiyatmoko
Surabaya
SURYA.co.id
Meaningful
Multiangle
| Mutasi 138 Pejabat Ponorogo Dipastikan Sah, Meski Bupati Sugiri Terjaring OTT KPK |
|
|---|
| Diguyur Hujan Deras, Banjir Rendam 3 RT hingga Lahan Pertanian di Kelurahan Gayam Kota Kediri |
|
|---|
| 1500 Peserta Ikuti Suparma Run 2025, PT Suparma Tbk Gaungkan Gaya Hidup Sehat dan Rayakan HUT ke-49 |
|
|---|
| SDN Sumberejo II Rawan Pencurian, Pemkab Pasuruan Bantu Pembangunan Pagar Tembok Untuk Keamanan |
|
|---|
| Persidangan Kasus Pembunuhan Puji Rahayu di Tuban Bergulir, Sidang Lanjutan Pada 20 November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/prostitusi-di-Surabaya-7.jpg)