Awas Prostitusi Menggeliat Lagi Via Platform Digital, Legislator Surabaya Minta Penindakan Tegas

Selain Moroseneng, kawasan eks lokalisasi Dolly juga kembali menjadi fokus penggerebekan pada 16 November 2025.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Deddy Humana
surya/Nuraini Faiq
PROSTITUSI TERSELUBUNG - Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko memperingatkan munculnya kembali praktik prostitusi memanfaatkan media sosial di Surabaya. 

Menurut Cak Yebe, Surabaya sebagai kota besar memang rentan aktivitas prostitusi, tetapi ia menegaskan bahwa situasi ini harus dijawab dengan langkah konsisten dari seluruh perangkat pemerintahan serta dukungan masyarakat.

“Dibutuhkan kesadaran, komitmen, dan konsistensi semua pihak untuk bersama-sama menciptakan Surabaya bersih dari prostitusi. Tanpa itu semua pasti akan sia-sia,” ujar Cak Yebe.

Apalagi, kata dia, prostitusi membawa dampak besar terhadap moral generasi muda dan wajah kota Surabaya secara keseluruhan. 

Ia mengingatkan penutupan Dolly pada era Tri Rismaharini sebagai simbol penting keberhasilan Kota Pahlawan menjaga marwahnya.

“Dampak besar prostitusi adalah merusak moral generasi muda dan citra kota Surabaya. Penutupan Dolly dulu menjadi prestasi yang mengakhiri label Surabaya sebagai kota dengan wisata esek-esek terbesar di Indonesia,” katanya.  ******

 

 

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved