SDN Sumberejo II Rawan Pencurian, Pemkab Pasuruan Bantu Pembangunan Pagar Tembok Untuk Keamanan

Kedua setelah ia menjabat tahun 2022. Pada tahun 2023, gerbang besi pintu masuk sekolah diambil pencuri.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Pasuruan menyalurkan bantuan perbaikan kepada SDN Sumberejo II Kecamatan Purwosari untuk pembangunan pagar tembok.
  • Pagar tembok itu menjadi pembatas dengan persawahan dan mengantisipasi tindak pencurian yang pernah terjadi di SDN Sumberejo II.
  • Sejak tahun 2021, sudah terjadi dua kali pencurian di SDN Sumberejo II yang mengakibatkan hilangnya sejumlah komputer dan peralatan pendidikan.

 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Muhammad Taufiq, Kepala SDN Sumberejo II, Kecamatan Purwosari menyampaikan terima kasih kepada Bupati - Wakil Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo - KH Shobih Asrori atas perhatiannya kepada dunia pendidikan.

Pada tahun 2025 ini, sekolahnya mendapat sentuhan perbaikan yang memang sangat dibutuhkan. SDN Sumberejo II mendapat alokasi anggaran Rp 93 juta untuk pembangunan pagar belakang sekolah.

Menurut Taufiq, pembangunan pagar di sekolah ini memang sangat dibutuhkan. Ia menyebut, selama 40 tahun lebih sejak sekolah ini berdiri, belum ada pembatas atau sekat yang melindungi sekolah.

“Sekolah ini berdiri di tanah kas desa yang lokasinya dekat dengan sawah dan jauh dari permukiman warga. Jadi kalau berbicara keamanan, ya sangat rawan sekali. Maka kami prioritas pagar ini,” kata Taufiq, Senin (17/11/2025) 

Disampaikan Taufiq, sekolahnya ini dua kali kebobolan maling. Pertama, jauh sebelum ia menjabat, beberapa ruang pernah disatroni kawanan maling. Komputer dan beberapa peralatan sekolah penting hilang begitu saja.

Kedua, setelah ia menjabat tahun 2022. Pada tahun 2023, gerbang besi pintu masuk sekolah diambil pencuri. Saat itu ia sudah melapor ke polisi karena aksi pencurian tersebut.

“Makanya begitu usulan prioritas pembangunan pagar disetujui, jujur kami bersama para guru dan komite lega. Paling tidak, sekolah kami sudah pakai baju dengan adanya pagar ini,” lanjutnya.

Selama ini, Taufiq menganalogikan sekolahnya tanpa pakai baju. Ia mengaku bersyukur karena sekarang sudah ada perhatian pemerintah sehingga sekolahnya minimal sudah pakai baju meski sebagian.

“Dengan anggaran Rp 93 juta, info yang kami terima dari pelaksana proyek itu cukup untuk membangun 90 meter dengan ketinggian pagar mencapai 2,5 meter sekaligus pondasinya,” terang Taufiq.

Tambahan Bantuan Disdikbud Tahun 2026

Ada sebagian yang belum tertutup pagar. Maka ia berharap, sisa lingkungan sekolah yang belum dipagar bisa mendapat perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pasuruan di tahun 2026.

“Ya mudah - mudahan dilanjutkan, agar tahun depan kami tidak lagi merasa waswas karena lingkungan sekolah sudah tertutup pagar semua. Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih Bupati dan Wabup,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga bercerita tentang kekhawatiran tanah yang terus tergerus air. Menurut Taufiq, pondasi mushala di sekolahnya ini sudah menggantung karena sebagian pondasi dan tanahnya tergerus air.

“Kami khawatir kalau tidak ada pagar, justru lama - lama bisa semua yang tergerus pondasi mushalanya. Makanya, kami sangat senang dan bersyukur ada bantuan dari pemerintah ini. Sangat terbantu sekali,” tutupnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved