Pemuda Katolik Jatim dan Surabaya Gelar Mapenta Hybrid: Sinergi Komcab Bangun Kaderisasi Kontekstual
Mapenta Pemuda Katolik Surabaya 2025 hadir sebagai momentum konsolidasi kader, refleksi 80 tahun, dan semangat baru lintas daerah.
Ringkasan Berita:
- Mapenta Pemuda Katolik Komda Surabaya digelar 15 November 2025 dengan 20 peserta dari berbagai cabang, berlangsung hybrid sebagai bagian Bulan Kaderisasi Nasional memperingati 80 tahun organisasi.
- Tiga narasumber hadir membahas spiritualitas, pemahaman organisasi, dan struktur Komda
- Peserta aktif berdiskusi isu digitalisasi, inklusi sosial, dan kepemimpinan muda, menjadikan Surabaya saksi lahirnya semangat baru Pemuda Katolik yang progresif dan relevan.
SURYA.co.id, Surabaya - Mapenta Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Surabaya digelar Sabtu, 15 November 2025 di Pastoran Youth Centre, Samratulangi, Surabaya. Acara ini merupakan bagian dari Bulan Kaderisasi Nasional dalam rangka memperingati 80 tahun Pemuda Katolik.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai Komisariat Cabang (Komcab) seperti Surabaya, Mojokerto, Kediri, dan Jombang. Format acara berlangsung secara hybrid, menggabungkan sesi on-site dan daring.
Mapenta kali ini tidak hanya menjadi ajang penerimaan anggota baru, tetapi juga momentum reflektif atas perjalanan panjang organisasi. Tema spiritualitas dan pemahaman organisasi menjadi sorotan utama.
Tiga narasumber dihadirkan: Frater Yoseph membawakan materi Spiritualitas Katolik, Bernadeta Verdiningrum mengulas Pemahaman Organisasi Pemuda Katolik, dan Regina Maria Kue, S.AP menjelaskan Struktur Organisasi Komda Pemuda Katolik Jawa Timur.
Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Timur, Christophorus Suryo, menyatakan bahwa Mapenta ini adalah bentuk konsolidasi kader lintas daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa kaderisasi berjalan serempak, terarah, dan relevan dengan tantangan zaman,” ujarnya.
Menurut Suryo, pemusatan kegiatan di Surabaya bertujuan memperkuat sinergi antar cabang.
“Surabaya menjadi titik temu gagasan dan semangat baru,” tambahnya.
Acara dibuka dengan doa bersama dan sambutan dari pengurus Komda. Suasana hangat dan penuh antusiasme terasa sejak awal.
Peserta aktif berdiskusi, menyampaikan pandangan tentang peran Pemuda Katolik di tengah masyarakat yang semakin kompleks. Isu digitalisasi, inklusi sosial, dan kepemimpinan muda turut dibahas.
Christophorus Suryo menegaskan bahwa kaderisasi bukan sekadar rutinitas.
“Ini adalah proses membentuk karakter, bukan hanya struktur,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh cabang untuk menjadikan Mapenta sebagai momentum pembaruan.
“Mari kita bangun Pemuda Katolik yang relevan, tangguh, dan berdampak,” tutupnya.
Mapenta 2025 menjadi bukti bahwa kaderisasi bisa dilakukan dengan semangat kolaboratif dan pendekatan kontekstual. Surabaya menjadi saksi lahirnya semangat baru.
Dengan semangat 80 tahun Pemuda Katolik, Mapenta ini menjadi titik awal gerakan kader yang lebih progresif dan inklusif.
| Seaside Market di Mawatu Jadi Motor Baru Ekonomi Kreatif Labuan Bajo |
|
|---|
| KRONOLOGI Remaja Trenggalek Tewas Tenggelam di Sungai, Sempat Pamit Ayah Belajar Berenang |
|
|---|
| Bulog dan Polres Mojokerto Perkuat Stabilitas Harga Pangan Lewat Distribusi Beras SPHP 753,8 Ton |
|
|---|
| Wagub Emil Dardak Respons Tuduhan Bali Soal Sampah Kiriman dari Jawa Timur |
|
|---|
| Operasi Zebra Semeru 2025, Polres Blitar Kota Gelar Ramp Check dan Tes Urine di Terminal Patria |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Pemuda-Katolik-Komisariat-Jawa-Timur-dan-Komisariat-Cabang-Surabaya-menggelar-Mapenta-Hybrid.jpg)