Kolaborasi Jatim dengan NEA Singapura, Edukasi Masyarakat Menuju Sistem Waste to Energy

Gubernur Khofifah terkesan dengan teknologi tinggi yang digunakan TSIP dalam mengolah limbah padat menjadi energi listrik

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemprov Jatim
PENGOLAHAN SAMPAH - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Tuas South Incineration Plant (TSIP), salah satu fasilitas pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy/WtE) terbesar, tercanggih, dan paling strategis di Singapura, Sabtu (15/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  •  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkesan dengan pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy/WtE) di Singapura, Sabtu (15/11/2025). 
  • Keberhasilan Singapura dalam mengintegrasikan pemulihan energi ke dalam sistem pengelolaan sampah memberi inspirasi kuat bagi Jawa Timur.
  • Khofifah menyampaikan apresiasi kepada NEA dan manajemen TSIP atas kesempatan mempelajari sistem pengelolaan sampah modern. Ia berharap kunjungan ini menjadi awal kerja sama Jawa Timur dan Singapura

 

SURYA.CO.ID, SURABAYAGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Tuas South Incineration Plant (TSIP), salah satu fasilitas pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy/WtE) terbesar, tercanggih, dan paling strategis di Singapura, Sabtu (15/11/2025). 

Gubernur Khofifah terkesan dengan teknologi tinggi yang digunakan TSIP dalam mengolah limbah padat menjadi energi listrik melalui proses insinerasi. 

Fasilitas tersebut dirancang mampu mengurangi volume sampah hingga 90 persen melalui pembakaran pada suhu 850–1.000°C, sekaligus menghasilkan energi listrik.

Baca juga: Mendag Budi Santoso: Pengolahan Sampah Jadi Listrik di PSEL Benowo Surabaya Bernilai Ekonomi Tinggi

TSIP menerima sekitar 600 truk sampah per hari, kemudian mengolahnya melalui tahapan penerimaan limbah, pembakaran di insinerator suhu tinggi, pembangkitan energi dari panas pembakaran, pengolahan gas buang melalui sistem penyaring polutan canggih, hingga pemulihan material magnetik dari abu sisa pembakaran.

Sisa abu yang tidak dapat dibakar kemudian dikirim ke Semakau Landfill, satu-satunya TPA Singapura.

"Komitmen Singapura terhadap inovasi, perlindungan lingkungan, dan visinya menuju zero-waste future sangat konsisten," ujar Khofifah.

Untuk mengatasi aroma sampah, TSIP menerapkan sistem tekanan udara negatif di area bunker, sehingga udara berbau tidak keluar ke lingkungan, tetapi disalurkan kembali ke tungku pembakaran untuk dimusnahkan pada suhu tinggi 850°C hingga 1.000°C.

"Problem di masyarakat yang banyak dikeluhkan terkait tempat pengolahan sampah adalah aroma sampah, maka teknologi mereduksi sampah ini harus bisa diadaptasi," ungkapnya.

Baca juga: Ada Popok Hingga Kursi, Tumpukan Sampah di Rumah Pompa Surabaya Minimal Satu Ton Tiap Hari

Khofifah pun menyampaikan bahwa keberhasilan Singapura dalam mengintegrasikan pemulihan energi ke dalam sistem pengelolaan sampah memberi inspirasi kuat bagi Jawa Timur.

Sistem tersebut tidak hanya mengurangi ketergantungan pada landfill, tetapi juga mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai.

"Model ini akan kami pelajari dan sesuaikan dengan konteks Jawa Timur secara teknis dan strategis untuk mereplikasi sistem dan teknologinya," katanya.

Jumlah Sampah di Jawa Timur

Saat ini Jawa Timur menghasilkan 6,5 juta ton sampah per tahun, dengan pengurangan sampah 899,7 ribu ton/tahun dan penanganan mencapai 2,71 juta ton/tahun. 

Sekitar 2,9 juta ton/tahun sampah masih belum terkelola. Jawa Timur juga memiliki 5.170 bank sampah dan 1.126 desa/kelurahan berstatus Berseri (Bersih dan Lestari).

"Jawa Timur memiliki 5.170 bank sampah dan 1.126 desa/kelurahan berstatus berseri, bersih dan lestari," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved