Tim Jatanras Polda Jatim Ringkus Komplotan Perampok Minimarket Bawa Pistol, Beraksi di 3 Provinsi
Anggota Tim Jatanras Polda Jatim meringkus komplotan perampok spesialis minimarket di tiga provinsi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- Polda Jatim ringkus dua anggota komplotan perampok spesialis minimarket (residivis) di Jakarta Selatan (dua pelaku lain buron/DPO).
- Komplotan ini beraksi di tiga provinsi (Jatim, Jateng, Jabar), menargetkan minimarket di wilayah pinggiran yang sepi pengunjung/hanya dua kasir.
- Pelaku menggunakan pistol rakitan dan golok untuk menodong, mengikat, bahkan sempat menembak ke atas.
- Hasil rampokan (Rp20-40 juta + rokok) digunakan untuk foya-foya, narkotika, dan judi online.
SURYA.co.id, SURABAYA - Anggota Tim Jatanras Polda Jatim meringkus komplotan perampok spesialis minimarket di tiga provinsi.
Tersangka HK (34) warga Demak, Jateng, ditangkap di sebuah rumah kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca juga: 2 Perampok Minimarket di Nganjuk Todongkan Senpi dan Sajam ke Pegawai, Lalu Paksa Buka Brankas
Sedangkan, SO (43) warga Cirebon, Jabar, ditangkap di kosan kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sedangkan, dua orang temannya yang bertindak sebagai eksekutor berinisial IN dan TN, masih buron.
Namun profil identitasnya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Menurut Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Muhammad Fauzi, tersangka memiliki kemampuan merakit senjata tersebut karena autodidak.
"Mereka bisa merakit sendiri. Proyektil kami temukan di TKP. Pengakuannya belajar sendiri," ujarnya.
Rakit Senjata
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, tersangka memiliki kemampuan merakit senjata tersebut secara autodidak dari berbagai sumber.
Salah satunya, tersangka memperoleh kemampuan dari teman selama mendalam di lapas.
Benar, ia tak menampik bahwa tersangka juga sudah keluar masuk penjara (residivis) sebanyak empat kali.
"Jadi untuk kemampuan-kemampuan seperti itu sudah di luar kepala. Mungkin ilmunya dari teman-teman yang sesama napi dulu," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Kamis (6/11/2025).
Komplotan tersebut beraksi secara bersama-sama melibatkan empat orang.
Cara komplotan itu memilih targetnya terbilang serampangan.
Jumhur menerangkan, mereka berkeliling di beberapa wilayah kabupaten yang terbilang masuk kawasan pinggir, karena tak begitu padat.
Lalu menargetkan minimarket yang terbilang sepi pengunjung, atau saat cuma menyisakan dua orang penjaga kasir di dalamnya.
Ketika mereka menemukan lokasi minimarket yang sedemikian rupa, di mana tiga di antara mereka langsung beraksi, yakni Tersangka HK, dan dua pelaku buronan; IN dan TN.
Para pelaku eksekutor langsung merangsek masuk ke dalam minimarket menodong pistol rakitan tersebut dan mengayunkan senjata tajam jenis golok ke arah para kasir.
Guna menakut-nakuti korbannya, komplotan tersebut sempat menembakkan pistol rakitan tersebut ke arah atas.
Bahkan, tak jarang, terhadap korban yang melakukan perlawanan, komplotan tersebut juga tak segan melakukan penyekapan.
Membungkam mulut korban dengan lakban dan mengikat tangan serta kaki korban menggunakan tali yang sudah dipersiapkan.
"Jadi mereka ini sistemnya patroli. Dia tidak semua apa lokasi juga di langsung dimasukin, enggak. Kalau memang di situ ada 4-5 orang dia enggak berani. Yang dimasukin rata-rata kosong, tidak ada pengunjung lain, sisa pegawai yang dua orang," jelasnya.
Setiap kali berhasil menjalankan aksi perampokan tersebut. Komplotan tersebut bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp20-40 juta.
Bukan cuma menguras seisi brankas dan mesin kasir.
Ratusan bungkus rokok siap jual di etalase juga mereka embat.
Lantas uangnya dipakai buat apa saja. Jumhur mengungkapkan, para pelaku biasanya membaginya rata.
Mereka menggunakannya untuk berfoya-foya, seperti membeli narkotika dan bermain judi online.
"Dari hasil interogasi yang kita dapat memang seperti pelaku-pelaku lain. Ya kalau dia selain spesialis memang dia gaya hidup juga, narkoba juga kena dia," katanya.
Mengenai jumlah lokasi minimarket yang sudah pernah disatroni komplotan tersebut.
Jumhur menyebutkan empat lokasi yakni di Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban.
TKP pertama terjadi pada Kamis (4/9/2025), di sebuah minimarket di Jalan Raya Solo, Kabupaten Magetan.
Pada hari yang sama, perampokan juga terjadi di Desa Paron, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.
Selanjutnya, pada Minggu (7/9/2025), minimarket di Jalan Raya Babat, Lamongan, menjadi sasaran.
Terakhir, pada Senin (8/9/2025), minimarket di Jalan Martadinata, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Namun, Jumhur menambahkan, komplotan tersebut berbasis di Provinsi Jabar.
Mereka pernah beraksi beberapa kali di wilayah tersebut.
Kemudian, mereka mencoba beraksi di kawasan Provinsi Jatim.
Setelah itu, mereka juga sempat beraksi di Provinsi Jateng.
"Sempat dia dari Lamongan ke Tuban. Masuk wilayah Rembang, dia main lagi juga, 2 TKP ya di Rembang, Lasem. Itu dikonfirmasi oleh petugas reskrim setelah kita lakukan penangkapan di wilayah Depok," pungkasnya.
| Tak Hanya Tugas Dinkes Ponorogo, Posyandu Era Baru Ajak Semua Instansi Turunkan Angka Stunting |
|
|---|
| Angkat Paduan Kopi Tradisional, The Southern Hotel Surabaya Hadirkan Keunikan Kopi Rujak dan Bandrek |
|
|---|
| Kembali Dari Kantor KPK, Bupati Ponorogo Langsung Bahas Pokir DPRD, Dana Hibah Serta PBJ |
|
|---|
| Kakek Tarman Akhirnya Penuhi Panggilan Polres Pacitan Soal Mahar Rp3 Miliar, Diperiksa Hingga 2 Jam |
|
|---|
| Pasutri Magetan Nekat Mencuri Motor Orangtua Sendiri, Kali Ini Dipenjara Karena Ibu Tidak Memaafkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/PERAMPOK-MINIMARKET-Anggota-Tim-Jatanras-Polda-Jatim-mer.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.