Peduli Lingkungan, Hipmi, Kadin dan Karang Taruna Surabaya Bagikan Popok Pakai Ulang

Pembagian popok kain dilakukan untuk warga yang memiliki balita di wilayah RW 1, 7, dan 8 Kelurahan Wonorejo.

SURYA.co.id/Sri Handi Lestari
POKOK PAKAI ULANG - Ketua HIPMI Surabaya, Benny Setiawan Santosa (kanan) secara simbolis saat menyerahkan paket popok pakai ulang, disaksikan ‎Ketua Karang Taruna Surabaya, Febrian Kiswanto, dalam kegiatan gerakan berbagi popok kain pakai ulang untuk warga di wilayah Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jumat (31/12025). ‎Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah Kota Surabaya yang digagas Wali Kota untuk mengurangi volume sampah rumah tangga, khususnya sampah popok yang kerap mencemari lingkungan dan sungai-sungai di Kota Pahlawan. 

Ringkasan Berita:
  • HIPMI Surabaya bersama KADIN serta Karang Taruna Surabaya, menggandeng produsen popok Bumbi, berbagi popok kain pakai ulang untuk warga di wilayah Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jumat (31/10/2025).
  • ‎Pemilihan lokasi di Wonorejo karena daerah tersebut berdekatan dengan aliran sungai yang kerap menjadi titik penumpukan sampah popok
  • ‎HIPMI Surabaya akan melakukan evaluasi dua bulan ke depan untuk melihat sejauh mana masyarakat menerima dan menggunakan popok kain pakai ulang ini

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surabaya bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Surabaya, serta Karang Taruna Surabaya, dengan menggandeng produsen popok kain ramah lingkungan Bumbi, menggelar kegiatan gerakan berbagi popok kain pakai ulang untuk warga di wilayah Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jumat (31/10/2025). ‎

Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah Kota Surabaya yang digagas Wali Kota untuk mengurangi volume sampah rumah tangga, khususnya sampah popok yang kerap mencemari lingkungan dan sungai-sungai di Kota Pahlawan. 

Pembagian popok kain dilakukan untuk warga yang memiliki balita di wilayah RW 1, 7, dan 8 Kelurahan Wonorejo.

Sinergi Pengusaha dan Elemen Masyarakat


Ketua HIPMI Surabaya, Benny Setiawan Santosa, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pengusaha muda dan elemen masyarakat untuk berkontribusi menjaga kebersihan kota. 

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan hanya bicara, tetapi bergerak nyata membantu mengurangi sampah di Surabaya,” kata Benny.

Baca juga: Tak Rutin Ganti Popok Bayi Bisa Jadi Awal Anak Terinfeksi ISK, Ini Waktu yang Tepat Menggantinya


Pemilihan lokasi di Wonorejo bukan tanpa alasan. Daerah tersebut berdekatan dengan aliran sungai yang kerap menjadi titik penumpukan sampah popok. 

“Kami memilih area ini sebagai tolak ukur untuk melihat sejauh mana intervensi kecil seperti penggunaan popok kain dapat berdampak pada kebersihan lingkungan sekitar sungai,” jelas Benny.

Menurut data, satu balita bisa menggunakan sekitar 7–10 popok sekali pakai setiap harinya, atau sekitar 300 popok per bulan. 

Jika dikalikan dengan jumlah balita dalam satu kecamatan, jumlah sampah popok bisa mencapai puluhan ribu setiap bulan. 

Parahnya, popok sekali pakai memerlukan waktu hingga 500 tahun untuk terurai dan menghasilkan mikroplastik yang mencemari tanah, sungai, hingga air PDAM yang dikonsumsi masyarakat.

Kota Bebas Sampah Popok‎


Ceo Bumbi, Celia Siura, menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen mendukung Kota Surabaya menjadi kota bebas sampah popok dan pembalut sekali pakai. 

“Air sungai yang tercemar mikroplastik bukan hanya merusak ekosistem, tapi juga berpotensi membahayakan manusia. Sungai Brantas, misalnya, menjadi sumber air utama PDAM, sehingga penting menjaga kebersihannya,” jelasnya.

Celia menambahkan, di Jawa Timur diperkirakan sekitar 1,5 juta atau 300 ton popok per hari masuk ke aliran Sungai Brantas, di mana 50 persennya merupakan popok sekali pakai. 

Hal ini diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang masih percaya bahwa membuang popok ke sungai bisa mencegah anak “suleten” atau sulit berbicara.

“Padahal, kebiasaan itu justru mencemari lingkungan dan membahayakan masa depan anak-anak kita sendiri,” ungkap Celia.

Selain ramah lingkungan, penggunaan popok kain Bumbi juga lebih hemat. 

Orang tua dapat menghemat hingga Rp 5,4 juta per tahun karena popok kain dapat dicuci dan digunakan kembali. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved