Unggahan Medsos Picu Masalah Baru, Eri Cahyadi Ingatkan Pejabat Pemkot Surabaya Bijak Cari Solusi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan pejabat Pemkot Surabaya untuk bijak dalam bermedia sosial.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan pejabat Pemkot Surabaya untuk bijak dalam bermedia sosial.
Menurut Wali Kota Surabaya dua periode ini, tidak semua masalah masyarakat dapat diunggah media sosial apalagi yang belum mendapat solusi.
Hal ini disampaikan Wali Kota Eri usai bertemu pada mediasi warga yang berkonflik lahan di kecamatan bubutan.
Wali Kota menghadirkan para pihak yang berkonflik, di antaranya Siti Holillah yang menembok lahannya dan mengakibatkan lebar jalan menyisakan 50 cm.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Sampai Turun Tangan Selesaikan Masalah Jalan Warga Asem Jajar Ditembok
Di hadapan Wali Kota, Siti Holillah merasa dirugikan karena unggahan di media sosial yang mendeskreditkan dia. Dia pun menolak memberikan lahan miliknya sebagai jalan dan bahkan menemboknya.
"Karena apa? Andaikan nama saya enggak tercemar ke mana-mana, enggak dimasukkan medsos, saya enggak masalah, masih ada mikir gimana (memberikan jalan untuk lahan) kan gitu. Tapi, berhubung saya sudah dijelek-jelekin, seluruh dunia, maka saya menolak," kata Holillah.
Wali Kota mencontohkan masalah penembokan jalan di Kecamatan Bubutan tersebut yang turut dipicu unggahan media sosial salah seorang warga.
Sakit hati karena merasa difitnah, warga yang bersangkutan lantas menembok jalan sehingga lebar jalan menyempit menyisakan 50 cm saja.
"Tadi disampaikan kenapa beliau tersinggung? Salah satu pihak tersinggung karena dimasukkan ke medsos," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di sela mediasi dengan warga Kecamatan Bubutan, Kamis (30/10/2025).
Hal ini seharusnya menjadi contoh. Bahwa tidak semua masalah harus diunggah ke media sosial, terutama oleh pejabat publik. Apalagi, pejabat tersebut belum memberikan solusi konkret.
Bukannya menyelesaikan persoalan, unggahan tersebut justru menimbulkan masalah baru karena berbagai komentar dari netizen yang belum memahami duduk perkara.
Apabila hal tersebut tidak segera diantisipasi, maka bukan tidak mungkin merembet ke konflik horizontal yang menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
Karenanya, Wali Kota Eri mengingatkan para pejabat Pemkot untuk bijaksana dalam mengelola media sosial.
"Mangkane aku mau ngomong nang nggone (Makanya saya bilang ke) Pak Camat Pak Lurah dengan kampung Pancasila, tidak semua masalah dimasukkan di medsos," kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri mengingatkan, Pemkot memiliki program Kampung Pancasila. Melalui program ini, seharusnya masalah bisa diselesaikan secara internal.
| Persebaya Kembali Diperkuat Dejan Tumbas Saat Hadapi Persis Solo di GBT |
|
|---|
| Apa Kabar David Ozora Sekarang? Dulu Dianiaya Mario Dandy Sampai Koma, Kini Sindir Anak Rafael Alun |
|
|---|
| Cerita Emak-Emak Keluhkan Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Datangi SPBU Kebonsari Surabaya |
|
|---|
| Peluncurkan Mobil Uji KIR Keliling di Sidoarjo, Layani Hingga 200 Kendaraan per Hari |
|
|---|
| Fashion Show dan Crafting Workshop, Tumbuhkan Percaya Diri dan Kreatifitas ABK di Surabaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Eri-Cahyadi-mengingatkan-pejabat-Pemkot-Surabaya-untuk-bijak-dalam-bermedia-sosial.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.