Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Ada Jenazah Sujud Lindungi Haikal dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Tim Ungkap Momen Menegangkan

Haikal selamat dari reruntuhan beton berkat posisi jenazah di sampingnya yang tengah sujud. Momen haru ini terekam dalam evakuasi di Surabaya.

Kolase youtube SURYA.co.id
JENAZAH SUJUD - Abdul Aziz (kiri) tim rescue dari Damkar Surabaya menceritakan monen menegangkan mengevakuasi Haikal dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny. 

Selanjutnya, Aziz menanyakan kondisi korban lainnya bernama Haikal yang tak jauh dari posisi korban Yusuf.

"Haikal, kamu yang sakit apa, nak?" tanya Aziz.
 
 "Semuanya sakit," jawab Haikal.

"Oke, semangat ya, sabar ya nak ya. Aku Aziz dari Rescue Surabaya. Sabar ya, ini usaha," ucap Aziz.

Setelah itu, Aziz berkomunikasi dengan tim rescue DPKP Surabaya melalui handy talkie.

Ia melaporkan kondisi kedua korban yang masih terjepit kepada petugas lainnya.

"Butuh beberapa waktu ya. Ini saya berjalan merayap saja kesulitan," ujarnya.

"Untuk Haikal di arah jam 1 ya. Kurang lebih 2 meter dari jarak saya. Untuk saudara Yusuf arah jam 12 dari saya kurang lebih 4 meter," ujar Aziz.

Peristiwa evakuasi korban tertimpa beton di Surabaya yang terekam dalam sebuah video amatir menggambarkan betapa berat dan berisikonya upaya penyelamatan di lapangan. Dari rekaman tersebut, terlihat situasi penuh kepanikan, teriakan minta tolong, serta koordinasi antara para relawan dan petugas yang berusaha menyelamatkan korban bernama Haikal.

Sebagai penulis, saya melihat bahwa peristiwa ini bukan hanya tentang keberhasilan tim penyelamat mengevakuasi korban, tetapi juga tentang nilai kemanusiaan, solidaritas, dan keberanian di tengah ancaman bahaya. Para relawan yang hadir menunjukkan empati yang kuat, terutama saat mereka terus menenangkan korban dan warga sekitar agar tidak panik.

Meski demikian, dari sisi profesionalitas penanganan bencana, video tersebut juga memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi di lapangan, mulai dari kondisi beton yang tidak stabil, risiko pergeseran material, hingga keterbatasan alat bantu. Situasi semacam ini mempertegas pentingnya pelatihan tanggap darurat dan koordinasi lintas instansi agar proses evakuasi dapat berlangsung lebih cepat dan aman.

Dari perspektif publik, peristiwa ini mengingatkan bahwa dalam setiap bencana, selalu ada kisah perjuangan dan keikhlasan yang layak dihargai. Namun di sisi lain, penting pula untuk tetap menjaga ketenangan, tidak menyebarkan video korban secara sembarangan, dan menghormati privasi semua pihak yang terlibat.

Pada akhirnya, kejadian ini menjadi refleksi bahwa di tengah situasi genting sekalipun, semangat kemanusiaan dan doa tetap menjadi kekuatan utama yang menyatukan banyak orang.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved