Cak Eri Naikkan Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh di Surabaya, Anggaran Jadi Rp 192,8 Miliar

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan memperluas bantuan Beasiswa Pemuda Tangguh di Surabaya, Jatim, mahasiswa di PTS juga kebagian

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
BEASISWA PEMUDA TANGGUH - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat berfoto bersama penerima program Beasiswa Pemuda Tangguh. Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, akan memperluas bantuan Beasiswa Pemuda Tangguh menjadi 24 ribu mahasiswa pada 2026. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri, akan memperluas bantuan Beasiswa Pemuda Tangguh di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), khususnya untuk jenjang perguruan tinggi.

Rencananya, kuota penerima akan menjangkau 24 ribu mahasiswa, dari yang saat ini baru menjangkau sekitar 3 ribu mahasiswa.

"Kami ingin ada lompatan. Kalau biasanya per tahun kami hanya buka untuk 2.000-3.000 mahasiswa, tahun depan kami tingkatkan berkali-kali lipat dengan membiayai 24.000 mahasiswa," beber Wali Kota Cak Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (30/9/2025).

Berjalan sejak 2022, total anggaran program ini mencapai Rp 71 miliar. 

Tahun depan, anggaran akan dilipatgandakan menjadi Rp 192,8 miliar.

Melalui program tersebut, para mahasiswa akan mendapat dukungan biaya perkuliahan. Di antaranya pembayaran uang kuliah tunggal (UKT), hingga uang saku sebagai bentuk dukungan perkuliahan.

Tahun 2025 ini, jumlah penerima baru mencapai 5.900 mahasiswa, meningkat dari tahun lalu yang baru sekitar 3.500 mahasiswa. 

”Kami harapkan beasiswa ini juga menjadi bagian dari upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan," ujar Cak Eri

Hingga 2025, program tersebut baru menjangkau mahasiswa dari keluarga miskin yang berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 

Mulai tahun depan, program tersebut juga akan menjangkau mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). 

Selain diprioritaskan kepada keluarga miskin dan pra-miskin, program ini diharapkan dapat menjangkau mahasiswa berprestasi. 

"Kami berharap mahasiswa-mahasiswa ini bisa menjadi penggerak perubahan positif di lingkungannya,” ucap bapak dua anak ini.

Meskipun pengelolaan perguruan tinggi bukan menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, namun dukungan kepada mahasiswa di kampus, diharapkan akan meningkatkan lama sekolah di Surabaya, sekaligus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 

Saat ini, Pemkot Surabaya juga memiliki program wajib belajar 13 tahun (Pra sekolah hingga menengah atas). 

”Kami pastikan setiap keluarga miskin dan pra-miskin yang memiliki anak usia sekolah, akan dibiayai sampai lulus kuliah. Minimal dalam keluarga miskin dan pra-miskin tersebut, satu anaknya harus lulus jadi sarjana," kata Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga Unair ini.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved