Berita Viral

Pengusaha Tunjungan Protes Parkir Dihapus, Masyarakat Justru Nilai Kebijakan Pemkot Surabaya Tepat

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur resmi menerbitkan larangan parkir di tepi Jalan Tunjungan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA/HABIBUR ROHMAN
JALAN TUNJUNGAN - Ilustrasi Jalan Tunjungan Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini resmi melarang kendaraan parkir di tepi jalan. Pengusaha di Jalan Tunjungan mengeluh omzetnya turun drastis. Namun, masyarakat menilai kebijakan Pemkot tersebut sudah tepat. 

SURYA.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur resmi menerbitkan larangan parkir di tepi Jalan Tunjungan.

Kebijakan itu ternyata membawa dampak bagi para pemilik usaha yang berada di sepanjang jalan tersebut.

Sejumlah toko, rumah makan, hingga kafe yang biasanya ramai pengunjung, mengaku sepi dan omzet turun hingga 50 persen.

Sebagai bentuk protes, para pemilik usaha memasang stiker bernada keluhan di depan toko masing-masing.

Baca juga: Nasib Lisa Mariana Usai Tes DNA Tegaskan Anaknya Bukan Anak Ridwan Kamil

Para pengusaha memasang stiker berwarna dasar kuning, bertuliskan "SAVE TUNJUNGAN" dan "SATU TUJUAN SATU TUNJUNGAN".

Maria, salah satu pegawai toko, menyebut stiker protes tersebut mulai ditempel pada Minggu (17/8/2025).

Menurutnya, toko tempat ia bekerja mengalami penurunan pembeli setelah Pemkot Surabaya menghapus parkir tepi jalan di kawasan Tunjungan.

"Pengaruh ke penjualan, soalnya kan parkir mobil jadi jauh. Kalau parkir dekat Fork penuh, akhirnya orang lari ke Siola. Jadi pelanggan malas mampir," kata Maria, Selasa (19/8/2025) dikutip dari Kompas.com.

Omzet Turun Hingga 50 Persen

Maria mengungkapkan, sebagian besar pelanggan tokonya memang pengguna mobil.
Karena parkir kini harus jauh, banyak pelanggan enggan datang lagi.

"Sejak aturan berlaku 15 Juli 2025, penurunan omzet terasa sekali. Akhir Juli itu lumayan keras, karena tiba-tiba tidak boleh parkir. Turunnya hampir 40 sampai 50 persen. Kalau siang terasa, apalagi Minggu," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Novia, karyawan tempat usaha lain di kawasan Tunjungan.
Ia berharap Pemkot Surabaya mempertimbangkan untuk mengembalikan parkir di tepi jalan.

"Pengennya parkirannya balik. Soalnya sejak tidak ada parkiran itu banyak toko yang kosong. Customer jarang ke sini karena parkirnya jauh," ucap Novia.

Novia menambahkan, toko tempatnya bekerja mengalami penurunan pembeli sekitar 30 hingga 50 persen.

Situasi ini membuat para pelaku usaha semakin khawatir akan kelangsungan bisnis mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved