Berita Viral
Bakal Diajak ke China Bahas Utang Whoosh, Begini Rencana Menkeu Purbaya: Jangan Sampai Rugi Amat
Negosiasi utang Kereta Cepat Whoosh makin memanas. Pandu Sjahrir pastikan Menkeu Purbaya ikut ke China. Apa rencananya?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Makanya saya bilang kalau nanti mereka diskusi dengan sana, saya ikut. Saya mau lihat. Jangan sampai saya rugi amat. Tapi kita lihat yang terbaik buat negara ini. Jadi ini prosesnya masih berjalan," tutup Purbaya.
Wanti-wanti Mahfud MD
Mahfud MD memberikan wanti-wanti terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait utang Whoosh.
Mantan Menko Polhukam itu menilai keputusan pemerintah mengambil langkah aktif dalam penyelesaian utang proyek kereta cepat Whoosh merupakan kebijakan yang patut diapresiasi.
Ia merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menegaskan kesediaannya menanggung beban utang tersebut.
Pemerintah, melalui penjelasan terbaru, berkomitmen mencicil kewajiban sekitar Rp 1,2 triliun setiap tahun.
Prabowo menekankan bahwa keberadaan kereta cepat seperti Whoosh tidak dapat dinilai semata-mata dari sudut finansial.
Menurutnya, manfaat sosial, seperti mereduksi kemacetan, mengurangi polusi udara, dan mempercepat mobilitas masyarakat, adalah alasan utama yang harus disorot dalam proyek transportasi modern ini.
Meski begitu, Mahfud mengingatkan bahwa penyelesaian utang tidak boleh menjadi alasan untuk menutup mata terhadap dugaan tindak pidana korupsi yang membayangi pembangunan Whoosh.
Ia menilai upaya KPK yang masih aktif melakukan penyelidikan sebagai sinyal positif bagi transparansi keuangan negara.
Hal ini juga dianggap sejalan dengan fokus Prabowo sendiri, yang menekankan pentingnya setiap anggaran yang digunakan untuk proyek publik maupun subsidi transportasi harus dikelola secara bersih, akuntabel, dan bebas penyimpangan.
Mahfud menyampaikan pandangannya secara tegas. Ia menulis:
"Pemerintah, dengan skema apa pun, memang harus membayar biaya proyek Whoosh dengan Cina. Sebab kontrak yang dibuat secara sah berlaku sebagai UU, tetapi dugaan korupsinya harus tetap diselidiki."
Ia melanjutkan dengan mengingatkan bahwa pelunasan kewajiban negara tidak dapat dijadikan dalih untuk menghapus jejak kejahatan:
"Memenuhi kewajiban bayar bukan berarti menghapus korupsinya. Bagus juga, KPK ternyata tetap bergerak," tulisnya melalui akun Twitter (X) pada Sabtu (15/11/2025).
Setelah Prabowo memutuskan mengambil alih urusan utang Whoosh, Mahfud mengarahkan perhatian pada satu isu lain yang menurutnya tidak kalah penting: pemberantasan korupsi di Ditjen Pajak dan Bea Cukai.
berita viral
Multiangle
Meaningful
Whoosh
utang whoosh
Danantara
Menkeu Purbaya
Purbaya Yudhi Sadewa
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Tak Cuma Buat Roy Suryo Cs Walkout, Jimly Asshiddiqie Juga Bahas Kasus Ijazah Jokowi: Masalah Serius |
|
|---|
| Respon Cepat 3 Pejabat Bantu Rizki, Kiper Jebolan Persib Jadi Korban TPPO, Dedi Mulyadi Janjikan Ini |
|
|---|
| Rekam Jejak Laksda Monang Hatorangan, Eks Danpuskopaska yang Kini Jabat Komandan Kodaeral XI |
|
|---|
| Sosok Asli Nur Aini Guru SD Viral Mengeluh Tiap Hari Tempuh Jarak 57 Km, Diperiksa BKPSDM Pasuruan |
|
|---|
| Imbas SPPG Sinjai Temukan Pesan Kasar dari Siswa Soal MBG, Anggota DPR Malah Respon Begini: Guyon Ji |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Bakal-Diajak-ke-China-Bahas-Utang-Whoosh-Begini-Rencana-Menkeu-Purbaya-Jangan-Sampai-Rugi-Amat.jpg)