Berita Viral

Kisah Pilu Firman Guru SD di Bulukumba, Rekam Kelas Roboh agar Diperbaiki Malah Diminta Klarifikasi

Firman mengajar di SDN 156 Kalukubodo, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Awalnya hanya ingin merekam kondisi kelas yang roboh agar segera diperbaiki

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase TribunSumsel
KISAH PILU - Ahmad Firman, guru SD di Bulukumba, Sulawesi Selatan viral gara-gara merekam kondisi ruang kelas yang roboh, kini diminta klarifikasi. 

Ia menjelaskan bahwa tujuannya membagikan video itu semata agar ada pihak, termasuk oknum anggota dewan Bulukumba, yang bisa melihat kondisi sekolah dan membantu penyelesaiannya. 

"Bahwa benar tujuan saya membagikan video tersebut ke grup WA agar oknum anggota dewan Bulukumba agar dapat melihat dan membantu proses penyelesaian kerusakan sekolah." 

Namun ia mengaku telah diingatkan oleh kepala sekolah bahwa setiap persoalan tata kelola di sekolah seharusnya disampaikan secara pribadi kepada pimpinan, bukan dibagikan ke grup. 

"Bahwa benar saya disampaikan oleh kepala sekolah tentang tata kelola sekolah yang terjadi di sekolah harus dilaporkan kepada kepsek secara pribadi," terangnya. 

Dengan suara yang lebih lirih, Firman menyebut dirinya lalai. 

"Saya lalai membagikan video ke grup WA, sehingga saya secara pribadi menegaskan saya lalai menjalankan amanah dan pimpinan." 

Ia juga mengekspresikan penyesalan mendalam, merasa tindakannya menimbulkan ketidaknyamanan dan informasi yang dianggap tidak akurat. 

"Saya sangat menyesal atas tindakan yang saya lakukan dan berkomitmen bersama dengan warga sekolah lainnya untuk mewujudkan yang aman, nyaman, dan menyenangkan, dan bebas dari segala kekerasan." 

Firman menyatakan siap menerima konsekuensi apa pun sesuai aturan yang berlaku. 

"Demikian pernyataan ini saya buat dengan ketentuan bilamana saya menuliskan keterangan yang salah, yang tidak benar, dan kembali mengulangi perbuatan tidak menyenangkan, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku." 

Pernyataannya ditutup dengan permintaan maaf. 

"Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf kepada semua pihak." 

Video itu memicu reaksi publik. 

Banyak warganet menyayangkan seorang guru harus meminta maaf hanya karena memperlihatkan kondisi nyata sekolahnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved