Berita Viral
Kisah Pilu Firman Guru SD di Bulukumba, Rekam Kelas Roboh agar Diperbaiki Malah Diminta Klarifikasi
Firman mengajar di SDN 156 Kalukubodo, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Awalnya hanya ingin merekam kondisi kelas yang roboh agar segera diperbaiki
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Ringkasan Berita:
- Ahmad Firman Guru SD di Bulukumba merekam kelas ambruk untuk mencari bantuan, tetapi justru diminta klarifikasi dan meminta maaf.
- Ia mengakui membagikan video ke grup WA berisi 286 orang demi mempercepat perbaikan sekolah.
- Video viral itu memicu simpati publik yang menilai guru tersebut hanya menunjukkan kondisi nyata sekolah.
SURYA.CO.ID - Seorang guru bernama Ahmad Firman DM bernasib pilu.
Awalnya ia hanya ingin merekam kondisi kelas yang roboh agar segera diperbaiki.
Namun, kini Ahmad Firman malah diminta klarifikasi dan meminta maaf oleh pihak sekolah atas video tersebut.
Firman mengajar di SDN 156 Kalukubodo, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Duduk Perkara Guru SD di Riau Banting Nasi Kotak Berujung Didemo Wali Murid, Fakta Lain Terungkap
Kronologi
Suatu ketika, ia merekam atap dan plafon salah satu ruang kelas yang ambruk setelah angin kencang.
Firman mengaku, merasa perlu menyampaikan kenyataan itu kepada orang-orang yang ia harap bisa membantu.
Rekaman itu kemudian ia bagikan ke sebuah grup WhatsApp yang beranggotakan 286 orang.
Dalam video tersebut terlihat atap dan plafon yang jatuh.
Namun niat baik itu berujung pada hal yang tak ia duga.
Setelah video beredar luas dan menjadi viral di media sosial, Firman diminta memberikan klarifikasi sekaligus membuat pernyataan maaf.
Dalam video permintaan maaf yang diunggah akun Instagram @bulukumbainfo, Firman berdiri dengan nada suara yang hati-hati.
Firman menyampaikan klarifikasi terkait video yang ia rekam sendiri.
"Saya menyampaikan klarifikasi terkait tayangan kerusakan pada atap dan plafon salah satu kelas di SD Kalukubodo, Bulukumba, Sulawesi Selatan yang beredar di media sosial saya menyatakan hal sebagai berikut:
Nama Ahmad Firman DM SP.d, jabatan guru kelas, dengan sadar saya menegaskan bahwa benar saya membuat video terkait dengan kerusakan pada plafon sekolah,
Bahwa benar saya yang membagikan video tersebut ke grup WA yang beranggotakan 286 orang," kata Firman.
Ia menjelaskan bahwa tujuannya membagikan video itu semata agar ada pihak, termasuk oknum anggota dewan Bulukumba, yang bisa melihat kondisi sekolah dan membantu penyelesaiannya.
"Bahwa benar tujuan saya membagikan video tersebut ke grup WA agar oknum anggota dewan Bulukumba agar dapat melihat dan membantu proses penyelesaian kerusakan sekolah."
Namun ia mengaku telah diingatkan oleh kepala sekolah bahwa setiap persoalan tata kelola di sekolah seharusnya disampaikan secara pribadi kepada pimpinan, bukan dibagikan ke grup.
"Bahwa benar saya disampaikan oleh kepala sekolah tentang tata kelola sekolah yang terjadi di sekolah harus dilaporkan kepada kepsek secara pribadi," terangnya.
Dengan suara yang lebih lirih, Firman menyebut dirinya lalai.
"Saya lalai membagikan video ke grup WA, sehingga saya secara pribadi menegaskan saya lalai menjalankan amanah dan pimpinan."
Ia juga mengekspresikan penyesalan mendalam, merasa tindakannya menimbulkan ketidaknyamanan dan informasi yang dianggap tidak akurat.
"Saya sangat menyesal atas tindakan yang saya lakukan dan berkomitmen bersama dengan warga sekolah lainnya untuk mewujudkan yang aman, nyaman, dan menyenangkan, dan bebas dari segala kekerasan."
Firman menyatakan siap menerima konsekuensi apa pun sesuai aturan yang berlaku.
"Demikian pernyataan ini saya buat dengan ketentuan bilamana saya menuliskan keterangan yang salah, yang tidak benar, dan kembali mengulangi perbuatan tidak menyenangkan, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku."
Pernyataannya ditutup dengan permintaan maaf.
"Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf kepada semua pihak."
Video itu memicu reaksi publik.
Banyak warganet menyayangkan seorang guru harus meminta maaf hanya karena memperlihatkan kondisi nyata sekolahnya.
| Akhir Nasib Abdul Muis dan Rasnal Guru SMAN 1 Luwu Utara, Kemendagri Batalkan Pemecatan dari PNS |
|
|---|
| Kabar Terbaru Rumah Ahmad Sahroni Pasca Dijarah, Kini Dibongkar dan Diratakan |
|
|---|
| Kronologi Lengkap KGPH Hangabehi dan KGPH Purboyo Sama-sama Nyatakan Diri sebagai Raja Keraton Solo |
|
|---|
| Tak Mempan Diperingatkan Mahfud MD, Menkeu Purbaya Tetap Mau Bubarkan Satgas BLBI: Cuma Buat Ribut |
|
|---|
| Sosok Misbakhun Ketua Komisi XI DPR yang Bongkar Kemarahan Menkeu Purbaya Gegara Diviralkan Mengaji |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Kisah-Pilu-Firman-Guru-SD-di-Bulukumba-Rekam-Kelas-Roboh-agar-Diperbaiki-Malah-Diminta-Klarifikasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.