Berita Viral

Meski Kasus Guru Tampar Siswa di Subang Sudah Damai, Dedi Mulyadi Punya Rencana Ini untuk Si Murid

Kasus guru SMP di Subang yang menampar siswa berakhir damai. Kini, Dedi Mulyadi punya rencana memasukan siswa tersbeut ke barak militer.

instagram Dedi Mulyadi
MASUK BARAK MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mempertemukan orangtua ZR dan pihak sekolah SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang usai vitalnya kasus dugaan kekerasan terhadap murid. Setelah berkahir damai, Dedi akan memasukkan murid tersebut ke barak militer. 

Sebelumnya, Kasus guru SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rana Saputra, yang menampar siswanya karena melompat pagar sekolah, hingga berbuntut diamuk orang tua korban, berakhir damai.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Heri Sopandi, mengungkapkan Rana tidak dijatuhi sanksi berat.

Ia juga memastikan kejadian tersebut tidak mengganggu proses belajar siswa SMPN 2 Jalancagak, termasuk korban.

"Informasi terakhir, anak tetap melanjutkan sekolah seperti biasa. Ini hanya kesalahpahaman. Guru juga manusia, orang tua juga punya emosi. Kadang terjadi spontanitas," jelas Heri, Kamis (6/11/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Lebih lanjut, Heri menjelaskan kasus tersebut sebenarnya sudah diselesaikan secara internal.

Namun, karena ada ketidakpuasan, video kejadian pun muncul kembali dan viral di media sosial.

Heri juga menyebut pihak guru dan orang tua murid telah dipanggil langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dalam pertemuan dengan Dedi, ujar Heri, disepakati pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan sekolah.

"Pak Gubernur juga memanggil mereka ke Gedung Sate bersama orang tua siswa."

"Pada akhirnya, semua pihak sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga orang tua," ungkapnya.

Dedi Mulyadi Sempat Bela Guru

Pertemuan dengan guru SMPN 2 Jalancagak, Rana Saputra, juga telah diungkap Dedi Mulyadi sendiri.

Dedi mengaku telah menanyakan secara langsung kepada Rana, mengenai duduk perkara penamparan terhadap siswanya.

Mendengar penjelasan Rana, Dedi menilai artinya ada pelanggaran berulang oleh korban sebagai siswa, yang memicu emosi guru.

Rana sendiri menyebut korban pernah tertangkap basah merokok dan berkelahi.

"Dia (siswa) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, menganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar," ungkap Rana, dilansir TribunJabar.id, Rabu (5/11/2025).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved