Berita Viral
Penjelasan Polisi soal Reno dan Farhan, Demonstran Hilang Ditemukan Tinggal Kerangka
Keberadaan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, dua pedemo yang dilaporkan hilang usai aksi di Mako Brimob Kwitang, akhirnya terungkap.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Ringkasan Berita:
- Dua demonstran yang hilang akhirnya ditemukan, Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan dipastikan meninggal setelah kerangkanya ditemukan di gedung bekas ACC Kwitang, Jakarta Pusat.
- Hasil penyelidikan mengungkap keduanya terperangkap saat kebakaran, bukan korban kekerasan, karena jasad mereka tertimbun puing dan hangus terbakar.
- Identifikasi dilakukan melalui uji DNA keluarga di RS Polri, yang menegaskan kecocokan identitas kedua korban dengan hasil pemeriksaan forensik.
SURYA.CO.ID - Keberadaan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, dua pedemo yang dilaporkan hilang usai aksi di Mako Brimob Kwitang, akhirnya terungkap.
Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan sudah menjadi kerangka di gedung bekas kantor Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).
Pihak kepolisian memastikan identitas kerangka itu melalui tes DNA.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat Reno dan Farhan belum kembali sejak demonstrasi akhir Agustus.
Reno terakhir terlihat di Mako Brimob Kwitang pada 30 Agustus 2025, sedangkan Farhan hilang sehari setelahnya, 31 Agustus 2025, di lokasi yang sama.
Dua bulan berlalu, dua kerangka ditemukan di lantai dua Gedung ACC Kwitang oleh tim teknisi yang sedang memeriksa gedung untuk renovasi setelah kebakaran.
Kondisinya sebagian besar hangus dan tertimbun puing plafon.
Baca juga: Dua Orang yang Dilaporkan Hilang Usai Demo Jakarta Ditemukan, Ternyata Merantau
Penjelasan Polisi: Reno dan Farhan Terperangkap
Reno dan Farhan sebelumnya dinyatakan hilang usai demo di Jakarta.
Kedua korban sempat terlihat di sekitar Kwitang ketika kerusuhan berlangsung.
Temuan itu berdasarkan rekaman video amatir yang beredar di masyarakat.
Oleh karena itu, polisi memastikan keduanya tidak dipindahkan dari luar ke dalam gedung ACC dan bukan korban pembunuhan.
“Bukan (dibunuh) yang bersangkutan terperangkap di gedung yang terbakar pada saat aksi kerusuhan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto.
Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra menjelaskan, dua jasad korban yang sudah menjadi kerangka tidak ditemukan karena tertimbun puing sisa kebakaran.
Pasca kebakaran, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pertama pada 2 September 2025, setelah pemilik gedung melaporkan insiden tersebut.
Namun, hasil olah TKP tidak menemukan kerangka kedua korban.
“Kemudian kita sudah cek secara menyeluruh seluruh gedung, namun memang kita tidak melihat dan tidak mencium karena dari di lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran,” ujar Roby, Jumat.
Pada 19 September 2025, tim Labfor juga melakukan olah TKP, tetapi kerangka korban tetap tidak ditemukan.
“Tanggal 19 (September) juga ada lagi dari Labfor. Iya karena memang kondisinya kalau kebakaran, kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar gitu, kalau terbakar yang full menyeluruh,” terang Roby.
Tes DNA
Keluarga Reno dan Farhan melakukan pemeriksaan DNA di Laboratorium Forensik Polri untuk memastikan identitas kerangka.
Setelah pemeriksaan, RS Polri Kramat Jati menyatakan kerangka itu adalah Reno dan Farhan.
“Hasil pemeriksaan DNA dan gigi post-mortem 0080 cocok dengan ante-mortem 002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muahamad Yasin,” ungkap Brigjen Sumy Hastry Purwanti, Karo Labdokkes Pusdokkes Polri, Jumat (7/11/2025).
Identitas Farhan juga dikonfirmasi melalui data sekunder dan pemeriksaan DNA.
“Hasil pemeriksaan nomer post-mortem 0081 cocok dengan ante-mortem 001 sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan,” jelasnya.
Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga dan direncanakan dimakamkan pada Sabtu (8/11/2025).
Reno dan Farhan
demonstran hilang ditemukan
Reno Syahputra Dewo
Muhammad Farhan
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Meaningful
| Akhir Nasib Bripda Waldi Usai Bunuh dan Rudapaksa Bu Dosen EY, Polri Beri Sanksi Berat Ini |
|
|---|
| Sosok Antasari Azhar Ketua KPK era SBY yang Meninggal Dunia, Pernah Dapat Grasi dari Jokowi |
|
|---|
| Nasib Kokoh 'Tangan Kanan' Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Ditangkap KPK Usai Dilantik Jadi Direktur |
|
|---|
| Rekam Jejak Rizal Fadillah yang Ditetapkan Tersangka Bareng Roy Suryo, Pernah Geruduk Rumah Jokowi |
|
|---|
| Gelar Pahlawan untuk Soeharto Dipersoalkan, Ini Sosok Adian Napitupulu yang Ikut Menolak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Penjelasan-Polisi-soal-Reno-dan-Farhan-Demonstran-Hilang-Ditemukan-Tinggal-Kerangka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.