Berita Viral

3 Sosok Mantan Kapolri yang Jadi Anggota Komite Reformasi Polri, Ada Tito Karnavian

Dari sembilan anggota Komisi Reformasi Polri, ada 3 sosok mantan Kepala Polisian Republik Indonesia (Kapolri). Siapa mereka?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews
Tiga Mantan Kapolri yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi anggota Komite Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025) sore. (kiri ke kanan) Tito Karnavian, Idham Aziz, dan Badrodin Haiti. 
Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo Subianto melantik Ketua dan sembilan anggota Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka pada Jumat (7/11/2025).
  • Tiga dari sembilan anggota Komisi tersebut adalah mantan Kapolri: Jenderal (Purn) Idham Aziz (Kapolri 2019–2021), Jenderal (Purn) Badrodin Haiti (Kapolri 2015–2016), dan Jenderal (Purn) Tito Karnavian (Kapolri 2016–2019).

 

SURYA.CO.ID - Inilah 3 sosok mantan Kapolri yang menjadi anggota Komisi Reformasi Polri.

Presiden Prabowo Subianto melantik ketua dan sembilan anggota Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Dari sembilan anggota tersebut, ada 3 sosok mantan Kepala Polisian Republik Indonesia (Kapolri).

Siapa mereka?

Jenderal (Purn) Idham Aziz

Jenderal (Purn) Idham Aziz merupakan Kapolri periode 2019–2021. Ia lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963.

Lulusan Akpol 1988 ini dikenal memiliki rekam jejak panjang di Densus 88 Anti-Teror. Ia terlibat dalam sejumlah operasi penindakan kelompok teror, termasuk pengejaran jaringan Noordin M. Top. 

Kariernya kemudian berlanjut ke berbagai posisi strategis, di antaranya:

  • Kapolda Sulawesi Tengah
  • Kapolda Metro Jaya (2017–2019)
  • Kepala Bareskrim Polri (2019)

Pada November 2019, Idham ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal Tito Karnavian

Masa kepemimpinannya dikenal dengan penekanan pada stabilitas keamanan nasional dan penyederhanaan pola komando.

Jenderal (Purn) Badrodin Haiti

Baca juga: Rekam Jejak Jimly Asshiddiqie yang Dilantik Jadi Ketua Komisi Reformasi Polri, Eks Ketua MK

Badrodin lahir 24 Juli 1958.

Ia adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang menjabat sejak 17 April 2015, sejak Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Jenderal Polisi Sutarman sebagai Kapolri pada tanggal 16 Januari 2015.

Pada 18 Februari 2015, ia diajukan sebagai calon tunggal Kapolri, menyusul keputusan Presiden Jokowi untuk tidak melantik Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri.

Pada tanggal 16 Januari 2015 hingga 17 April 2015, Badrodin ditunjuk Presiden Jokowi menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kapolri yang melaksanakan tugas sehari-hari Kapolri hingga pelantikan Kapolri definitif dilaksanakan.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), dan sebelum itu mengemban tugas sebagai Kabaharkam Mabes Polri, di mana ia dikenal karena kesederhanaan, integritas, ketegasannya,[4] dari 2 Agustus 2013 hingga pengangkatannya sebagai Wakapolri pada 27 Februari 2014.

Badrodin merupakan alumnus terbaik AKABRI Kepolisian 1982 (meraih Adhi Makayasa) yang pernah menjabat Kapolda Banten, Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolda Sumatera Utara.

Setelah menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur sekitar tujuh bulan, dia ditarik ke Mabes Polri dan menjabat Koorsahli Kapolri.

Badrodin menjadi orang nomor dua (Wakapolri) di Korps Bhayangkara menggantikan seniornya, Komjen. Pol. Drs. Oegroseno yang pensiun. Pengangkatan Badrodin diumumkan sendiri oleh Kapolri Jend. Pol. Sutarman.

Pada 16 Januari 2015 malam, Badrodin ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi pelaksana tugas (Plt.) Kapolri menggantikan Sutarman yang resmi diberhentikan dan selagi menunggu pelantikan Kapolri terpilih Budi Gunawan yang dijadikan tersangka oleh Ketua KPK Abraham Samad dan kini menjalani proses pra-peradilan.

Pada 18 Februari 2015, ia akhirnya resmi diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Budi Gunawan yang telah menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat dan pada 17 April 2015 Badrodin akhirnya resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Kapolri definitif setelah sehari sebelumnya DPR menyetujui pencalonannya sebagai Kapolri.

Riwayat Pendidikan:

AKABRI (1982)

PTIK (1989)

Sespim (1998)

Lemhanas RI (2003).

Jabatan kepolisian:

Danton Sabhara Ditsamapta Polda Metro Jaya (1982)

Kasubro Ops Polres Metro Depok Polda Metro Jaya (1983)

Kapolsek Pancoran Mas Polres Metro Depok Polda Metro Jaya (1983)

Kabin Info PPKO Polda Metro Jaya (1984)

Kabag Min Polres Aileu Polwil Timor Timur (1985)

Kasat Serse Polres Metro Bekasi Polda Metro Jaya (1990)

Kapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya (1993)

Kasat Serse Polres Metro Jakarta Barat Polda Metro Jaya (1994)

Wakapolres Metro Jakarta Timur Polda Metro Jaya (1995)

Pabungkol Spri Kapolri (1996)

Pamen Mabes Polri (1997)

Paban Madya Dukminops Paban II/Ops Sops Polri (1998)

Kapolres Probolinggo Polwil Malang Polda Jatim (1999)

Kapoltabes Medan Polda Sumut (2000)

Dirreskrim Polda Jatim (2003)

Kapolwiltabes Semarang Polda Jateng (2004)

Kapolda Banten (2004)

Seslem Lemdiklat Polri (2005)

Kapolda Sulteng (2006)

Dir I/Kamtrannas Bareskrim Polri (2008–2009)

Kapolda Sumut (2009–2010)

Kadivkum Polri (2010)

Kapolda Jatim (2010–2011)

Sahli Kapolri (2011)

Asops Kapolri (2011–2013)

Kabaharkam Polri (2013–2014)

Wakapolri (2014–2015)

Kapolri (2015–2016)

Komisaris Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Jenderal (Purn) Tito Karnavian

Tito merupakan Kapolri ke-24.

Dia lahir di Palembang Sumatera Selatan pada 26 Oktober 1964.

Tito Karnavian termasuk perwira tinggi Polri yang mendapat kenaikan pangkat yang cukup cepat.

Saat menyandang pangkat AKBP, Tito memimpin Tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azhari di Batu, Jawa Timur pada 9 November 2005 silam.

Tito juga pernah berhasil memimpin tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris Noordin M Top.

Karirnya melejit dan pernah menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya.

Tahun 2016, Tito juga pernah diangkat menjadi Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Pada 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi melantik Tito menjadi Mendagri memperkuat kabinet Indonesia Maju.

Untuk itu, Presiden mengeluarkan Keppres No. 92 Polri Tahun 2019 tentang pemberhentian dengan hormat Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian.

Riwayat Pendidikan

  • SD Xaverius 4 di Palembang (1976)
  • SMP Xaverius 2 di Palembang (1980)
  • SMA Negeri 2 Palembang (1983)
  • Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.[2]
  • Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
  • Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
  • Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
  • Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
  • Sespim Pol, Lembang (2000)
  • Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
  • Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013)

Kursus

  • Advanced English Course, The British Council, Jakarta, Indonesia (1991)
  • Management of Serious Crimes (MOSC), AFP College, Canberra, Australia (2000)
  • Post Blast Investigation Course, Louisiana Police Academy, Batonrouge, USA (2001)
  • Anti Terrorism Course, British High Commissioner, Singapore (2005)
  • Maritime Security Conference and Course, Kuala Lumpur, Malaysia (2006)
  • National Tactical Officers Association (NTOA) Conference and Course, Los Angeles, USA (2006)
  • Short Course on Radicalisation by Australian Foreign Affairs and Trade, Sydney, Australia (2010)
  • Gold Command Crisis Management Course, Bramshill Police Institute, UK (2010)

Penugasan Luar Negeri

  • UK (Master’s Degree Program – University of Exeter, United Kingdom) (1992 – 1993)
  • Republic of Ireland (Comparative Study) (1992)
  • France (Comparative Study) (1993)
    (Official visit to Paris Police Nationale and Gendarmerie) (2005, 2007, 2009, 2012)
  • Spain (Comparative Study) (1993)
    (Official visit to Spanish Police – Madrid) (2005)
  • The Netherlands (Comparative Study) (1993, 2002)
  • Italy (Comparative Study) (1993)
  • Austria (Comparative Study) (1993)
  • USA (NYPD, LAPD, FBI ACADEMY Quantico- Official visit) (1997)
    Hawaii (Asian Crimes Conference) (2004)
    Hawaii (PASOC Conference on Terrorism) (2007)
    Washington DC (Conference and Lemhannas study trip) (2008, 2010, 2011)
  • Mexico (official visit) (2001)
  • New Zealand (Command & Staff College 7 months) (1998)
    (Guest Speaker in Anti Terrorism Conference) (2005)
  • Vietnam (ASEANAPOL Conference Hanoi) (1998)
  • Hongkong (official visit) (1998, 2002)
    (Investigation into an Intellectual Property Rights case) (2000)
  • Australia (Official visit with the Chief of Indonesia Nat Police) (1997)
    (Course at Army Staff College) (1998)
    (Management of Serious Crime Course Canberra) (2000)
    (Radicalisation course in Sydney) (2010)
    (Seminar on Terrorism, Canberra and Sydney) (2010)
    Seminar on Terrorism di Canberra and Sydney (2011, 2012)
  • South Korea (Interpol Conference – Seoul) (2002)
  • Saudi Arabia (Umrah, Haji) (2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011)
  • Switzerland (official visit) (2004)
  • Singapore (Anti Terrorism Course, info sharing withSingaore Police, Force Conference) (2005)
    (Guest Speaker – Asian Conference on Global Security) (2007)
    Various Seminars, PhD program (2008-2012)
  • Germany (Berlin, Koln, Heidelberg – Official visit to BKA) (2005)
  • Malaysia (Maritime Security Conference and Course, SEARCCT) (2005, 2006)
    Sharing operation (2008, 2009, 2010)
  • Brunei (official visit) (2005)
  • Turkey (Istanbul, official visit) (2005)
    (2nd Istanbul Conference on Terrorism and Global Security) (2007)
    GCTF Conference (2011)
  • Philippines (Investigation into terrorism case) (2005)
    (Trainer in a joint course for INP and PNP officers) (2009)
  • Japan (Tokyo, 1st Japan-ASEAN Dialogue on Counterterrorism) (2006)
    (Tokyo, Intersessional Meeting Japan-ASEAN Counter Terrorism Dialogue) (2007)
    Tokyo, Kobe, Kyoto – Official visit to NPA (2011)
  • Thailand (official visit) (2006)
    (official visit to Indonesian Embassy) (2007)
  • Jordan (1st Fusion Task Force –Anti Terrorism Interpol, Amman) (2006)
  • Egypt (Official visit to Kairo and Alexandria) (2007)
  • United Arab Emirates (Dubai – Official Visit) (2007)
  • Pakistan (Islamabad-1st Meeting of Indonesia-Pakistan Joint Working Group on Terrorism) (2007)
  • Russia, CT dialogue Indonesia and Russia in Moscow (2010)
  • Cambodia (Speakers on Terrorism and Political Conflicts in Phnom Penh) (2009)
    (Indonesian Delegation for ASEANAPOL) in Siem Rep (2010)
  • Poland – Head of Delegation for Anti Nuclear Smuggling – Interpol (2012)
  • Paris – Co-ordination for investigating bomb blast at Indonesian embassy (2012)
  • Australia – Head of Part-Negotiation for Case of Poisoning among Cyanide and Arsenic (2016)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved