Isu Peti Kemas Terpapar Cesium-137, KSOP Pelabuhan Tanjung Perak Sebut Tak Ada Penutupan Pelabuhan
Pelaksanaan kegiatan bongkar atas muatan produk ekspor yang dikirim kembali ke Indonesia karena terpapar Cesium-137 berlangsung aman dan lancar.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- Kegiatan bongkar muat produk ekspor terpapar Cesium-137 berlangsung aman dan lancar.
- Dilakukan pengawasan ketat oleh Bapeten dan instansi terkait sesuai SOP barang berbahaya.
- Sebelum dibongkar, Bapeten melakukan tes usap pada kontainer; tidak ditemukan kontaminasi pada permukaan luar.
- Pelabuhan Tanjung Perak tidak ditutup; aktivitas bongkar muat kapal lain tetap berjalan normal.
SURYA.co.id | SURABAYA - Pelaksanaan kegiatan bongkar atas muatan produk ekspor yang dikirim kembali ke Indonesia karena terpapar Cesium-137 berlangsung aman dan lancar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Agustinus Maun, mengatakan pembongkaran dilakukan dengan pengawasan ketat dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan sejumlah instansi lainnya.
Baca juga: Duduk Perkara 47 Motor di Cikande Serang Terpapar Radioaktif Cesium-137
"Penanganan dilakukan sesuai dengan standar operasional dan prosedur untuk muatan barang berbahaya di atas kapal," kata Agustinus, Rabu (5/11/2025).
Tes Usap
Sebelum peti kemas dibongkar terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Bapeten dengan dilakukan tes usap pada titik paparan tertinggi dengan hasil tidak ada kontaminasi pada permukaan luar container.
Selanjutnya Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan mengeluarkan Certificate of Pratique dan selanjutnya peti kemas diizinkan untuk diturunkan dari kapal untuk pemeriksaan lanjutan di alat RPM.
“Selama kegiatan tersebut, pelabuhan tidak ditutup, aktivitas bongkar muat peti kemas lainnya tetap berlangsung normal hal ini dibuktikan pada saat bersamaan, TPS Surabaya juga tengah melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas atas kapal Sinar Sulawesi, CMA CGM Dolomites dan SPIL Niken,” pungkas Agustinus.
| Mbah Dukun Mojokerto Dituntut 14 Tahun Atas Kasus Asusila Anak, Sisi Baiknya Sopan Saat Persidangan |
|
|---|
| Kelakuan Gubernur Riau Abdul Wahid Sebelum Kena OTT KPK, Ternyata Sudah Niat Minta Jatah Duit |
|
|---|
| Rayuan Maut ASN Kota Probolinggo Merusak Masa Depan Keponakan Sendiri, Beraksi Sampai 3 Kali |
|
|---|
| Lewat Hibah Daerah, Pemkab Gresik Perkuat Kemitraan Dengan Ormas Untuk Mendukung Pembangunan |
|
|---|
| FK Unair Gandeng Pakar Dunia Audiologi Anak dari Jerman, Dorong Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/BONGKAR-MUAT-Ilustrasi-bongkar-muat-petikemas-di-TPS-Kantor-Kesyahba.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.