Berita Viral

Tabiat EY Dosen Muda yang Diduga Dibunuh dan Dirudapaksa Oknum Polisi di Jambi, Dikenal Ramah

Terungkap tabiat asli EY (37), seorang dosen muda yang ditemukan tewas diduga korban pembunuhan dan rudapaksa di Jambi.

|
Shutterstock
DOSEN MUDA DIBUNUH - Ilustrasi EY Dosen Muda yang Diduga Dibunuh dan Dirudapaksa Oknum Polisi di Jambi. 
Ringkasan Berita:
  • Seorang dosen muda, EY (37), ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Al-Kautsar, Bungo, Jambi.
  • Hasil visum menunjukkan luka lebam dan dugaan kekerasan seksual.
  • Barang berharga korban, termasuk mobil dan motor, dilaporkan hilang.
  • Polisi menangkap terduga pelaku, Bripda W (22), anggota Polres Tebo.

 

SURYA.co.id - Terungkap tabiat asli EY (37), seorang dosen muda yang ditemukan tewas diduga korban pembunuhan dan rudapaksa di Jambi.

Suasana tenang di Perumahan Al-Kautsar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi, mendadak berubah mencekam pada Sabtu siang (1/11/2025).

Warga digemparkan dengan ditemukannya jasad perempuan berinisial EY (37), seorang dosen di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.

Korban ditemukan oleh rekan kerjanya yang merasa curiga lantaran EY tidak hadir di kampus selama dua hari berturut-turut.

Saat diperiksa, korban sudah tidak bernyawa, terbaring di tempat tidur dan tertutup sarung.

Dugaan Kuat Kekerasan dan Pelecehan

Melansir dari Tribun Jambi, Tim medis menemukan sejumlah luka lebam pada kepala, bahu, dan leher korban. 

Hasil visum awal menunjukkan indikasi kuat adanya tindak kekerasan dan kekerasan seksual sebelum korban meninggal dunia.

Polisi juga mendapati fakta bahwa sepeda motor dan mobil milik korban hilang, sehingga muncul dugaan pembunuhan yang disertai perampokan.

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono dan Kasat Reskrim Polres Bungo AKP Ilham menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi resmi guna memastikan penyebab kematian.

Sejumlah saksi telah diperiksa, dan barang bukti dikumpulkan dari lokasi kejadian, termasuk rekaman CCTV di sekitar perumahan.

Diduga Pelakunya Oknum Polisi

Hanya berselang satu hari dari penemuan jasad, polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan seorang pria berinisial Bripda W (22), yang merupakan anggota Polres Tebo.

Pelaku ditangkap di Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, pada Minggu (2/11/2025) pagi.

Dari tangan pelaku, polisi menyita mobil putih milik korban yang dibawa kabur setelah kejadian.

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diduga melakukan tindak pidana berlapis, yakni perampokan (Pasal 365 KUHP), pemerkosaan (Pasal 285 KUHP), pembunuhan berencana (Pasal 338 dan 340 KUHP), serta penganiayaan berat (Pasal 353 dan 354 KUHP).

Jika terbukti bersalah, pelaku terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Sosok EY di Mata Rekan-rekannya

Korban diketahui bernama lengkap berusia 37 tahun.

Ia menjabat sebagai Ketua Program Studi S1 Keperawatan IAKSS Muaro Bungo dan dikenal aktif, ramah, serta berdedikasi tinggi di lingkungan kampus.

EY tinggal di Blok A06 Perumahan Al-Kautsar Residence, Rimbo Tengah, dan berasal dari Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo.

Kronologi Kejadian

Sabtu, 1 November 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, warga Perumahan Al-Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, digemparkan oleh penemuan mayat seorang perempuan bernama EY (37), dosen di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setia (IAK SS) Muara Bungo.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar rumahnya. Kepalanya tertutup bantal, dan terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Sebelumnya, rekan kerja EY merasa curiga karena korban tidak masuk kerja selama dua hari berturut-turut dan tidak bisa dihubungi melalui telepon. Kekhawatiran itu mendorong mereka mendatangi rumah korban pada Sabtu siang.

Setelah beberapa kali memanggil tanpa jawaban, mereka akhirnya membuka pintu rumah dan mendapati korban sudah tidak bernyawa. Penemuan itu segera dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.

Tak lama kemudian, Polsek Kota Muara Bungo bersama Tim Inafis Polres Bungo tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar rumah korban untuk melacak aktivitas mencurigakan sebelum kejadian.

Dari hasil visum sementara, polisi menemukan sejumlah luka di tubuh korban, antara lain lebam di wajah, bahu, dan leher, serta luka di kepala. Selain itu, ditemukan cairan sperma di celana korban, yang memperkuat dugaan bahwa korban sempat mengalami tindak asusila sebelum dibunuh.

Luka di leher diduga akibat benturan benda tumpul atau tajam, yang menunjukkan adanya kekerasan fisik berat sebelum korban meninggal dunia.

Polisi menemukan fakta bahwa mobil dan motor korban hilang dari rumahnya. Dugaan awal mengarah pada motif perampokan, mengingat barang-barang berharga korban turut raib.

Namun, penyidik juga tidak menutup kemungkinan adanya motif lain, termasuk hubungan pribadi antara pelaku dan korban.

Sehari setelah kejadian, pada Minggu, 2 November 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, polisi berhasil menangkap seorang terduga pelaku berinisial W (22), yang diketahui merupakan oknum anggota kepolisian.

Pelaku diamankan di sebuah kontrakan di Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, bersama barang bukti berupa mobil putih milik korban.

Saat ini, pelaku menjalani pemeriksaan intensif di Polres Tebo untuk mengungkap motif dan kronologi pembunuhan secara detail.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami kasus dan mengumpulkan bukti tambahan. Selain dugaan perampokan, muncul pula dugaan motif asmara yang memperkuat kompleksitas kasus ini.

Peristiwa tragis ini memicu gelombang reaksi dari netizen di media sosial, yang menuntut transparansi, keadilan, dan hukuman berat bagi pelaku, apalagi karena tersangka merupakan aparat penegak hukum.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved