PB XIII Hangabehi Meninggal Dunia

Sosok Raja Solo Pakubuwana XIII, Sempat Pulang Dan Masuk Rumah Sakit Lagi Hingga Wafat

Pakubuwana XIII memang mengalami komplikasi selama dirawat di rumah sakit.engembuskan napas terakhirnya pada usia 77 tahun sekitar pukul 07.30 WIB.

|
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
TribunSolo.com/Eka Fitriani
WAFAT - Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi merayakan ulang tahun ke-74 pada Selasa (28/6/2022). Kerabat Keraton Solo mengungkapkan kondisi terakhir Raja Solo Pakubuwana XIII sebelum wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi.  

Lebih lanjut, Eddy mengungkapkan pihak keluarga Pakubuwana XIII saat ini sedang mendiskusikan prosesi adat yang digelar menuju peristirahatan terakhir almarhum.

Eddy mengatakan, kemungkinan pemakaman Pakubuwana XIII akan digelar pada Selasa (4/11/2025) siang.

"(Prosesi adat) sedang dibicarakan pagi ini. Kemungkinan besar di hari Selasa. Selasa besok kebetulan Selasa Kliwon, kemungkinan besar di atas jam 13.00 WIB," ungkap dia, masih dari TribunSolo.com.

Sebelum dimakamkan di Imogiri, Bantul, jenazah Pakubuwana XIII akan disemayamkan di Bangsal Maligi yang terletak di belakang Sasana Sewaka.

"Sebelum ke Imogiri, (jenazah disemayamkan) di belakang pendopo utama itu," ucap dia.

Sosok Pakubuwana XIII

Sinuhun Pakubuwana XIII merupakan salah satu putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII disingkat PB XII, raja terdahulu Keraton Solo.

Ia lahir pada 28 Juni 1948 di Kota Solo, dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi.

Namun, namanya diganti menjadi GRM Suryo Partono oleh sang nenek, GKR Pakubuwana, setelah sakit-sakitan.

Seiring berjalannya waktu, saat Kasunanan Surakarta telah hidup berdampingan dengan sistem kenegaraan Republik Indonesia, sebuah keputusan adat atau paugeran ditetapkan pada 1979.

Dalam keputusan tersebut, GRM Suryo Partono, sebagai putra sulung dari Pakubuwana XII, dinyatakan berhak menyandang nama Hangabehi dengan gelar lengkap Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH).

Artinya, ia merupakan pangeran tertua dan calon penerus takhta Keraton Solo.

Di lingkungan keraton, KGPH Hangabehi pernah menjabat sebagai Pangageng Museum Keraton Surakarta serta memegang berbagai posisi penting lainnya.

Ia juga pernah dianugerahi penghargaan Bintang Sri Kabadya I dari sang ayah, Pakubuwana XII, atas jasanya dalam menangani kebakaran besar yang menimpa Keraton Surakarta pada 1985.

Dari seluruh keturunan Pakubuwana XII, hanya Hangabehi yang memperoleh bintang kehormatan tersebut.

Di luar aktivitas keraton, Hangabehi pernah bekerja di Caltex Pacific Indonesia, Riau, sebelum kemudian menetap di Jakarta.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved