Sisir 300 SPBU di Pantura Jatim, Pertamina Patra Niaga Klaim Tak Temukan Campuran Air di Pertalite

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan saat ini pihaknya sudah menyisir hampir 300 SPBU.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
SIDAK SPBU - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra (pegang mic) saat press conference terkait keluhannya konsumen Pertalite SPBU di Jatim, Jumat (31/10/2025), bersama perwakilan Lemigas, akademisi, perwakilan bengkel dan kepolisian. Mereka sudah menyisir hampir 300 SPBU di wilayah Pantura Jawa Timur, mulai Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, dan sebagian ada di Bojonegoro serta Malang, dan hasilnya belum ditemukan adanya campuran air. 

Ringkasan Berita:
  • Pertamina & Lemigas sisir hampir 300 SPBU Pantura Jatim terkait keluhan Pertalite tercampur air.
  • Pengecekan awal tidak temukan indikasi air; Lemigas konfirmasi sampel awal masih on spek.
  • Pertamina akan bersikap tegas pada pihak yang merugikan image perusahaan.
  • Bengkel temukan, masalah "brebet" kendaraan mayoritas karena busi, bukan hanya BBM.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pertamina Patra Niaga menyisir ratusan SPBU di wilayah Pantura Jawa Timur, mulai Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Bojonegoro, hingga Malang, buntut dari keluhan penggunaan BBM Pertalite beberapa waktu ini.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan saat ini pihaknya sudah menyisir hampir 300 SPBU.

Baca juga: Warga Keluhkan Motor Mogok Diduga Usai Isi Pertalite, Polres dan Disdag Jombang Sidak SPBU

"Dan kami bersama Lemigas tentunya yang mempunyai kapabiliti, otoriti untuk menentukan kualitas BBM, memeriksa kondisi penyaluran BBM di SPBU Pertamina," kata Mars Ega, dalam conference press yang digelar di SPBU COCO Jemursari, Surabaya, Jumat (31/10/2025).

Sampai dengan saat ini yang terkait dengan kandungan air ini, pohaknya telah melakukan pengecekan dengan metodologi pasta air.

"Kami juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kecermatan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut," jelas Mars Ega.

Sejauh ini pihaknya tidak menemukan indikasi hal tersebut.

Namun selain Pertamina bersama Lemigas, pihaknya juga terbuka dan dirinya yakin dari pihak aparat kepolisian juga melakukan hal yang sama.

"Dan kami terus berkoordinasi untuk mencari dan mengetahui sebetulnya apa yang sebenarnya sudah terjadi," imbuh Mars Ega.

Selanjutnya baik di Pertamina maupun di SPBU khususnya, ada SOP, atau cara prosedur yang harus dilaksanakan untuk memastikan agar BBM itu kualitasnya baik, tidak tercampur air, dan tidak menimbulkan kerugian buat masyarakat.

"Oleh karena itu, kami dari Pertamina Patra Niaga akan bersikap tegas kepada siapapun pihak baik internal maupun eksternal perusahaan, yang melakukan hal-hal yang dapat merugikan image perusahaan," terang Mars Ega.

Kerja Sama Beberapa Pihak

Dan oleh karena itu, pihaknya akan terus bekerja sama dengan semua pihak.

Mereka juga berkomitmen untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang terdampak dan betul-betul dapat membuktikan bahwa membeli BBM di SPBU Pertamina.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Cahyo Setyo Wibowo, Ketua Tim Peneliti dari Lemigas, palar akademisi dari Teknik Kimia ITS dan perwakilan dari kepolisian serta bengkel kendaraan roda dua.

Juanda, salah satu pemilik bengkel di Surabaya mengatakan, dari fenomena kendaraan yang mengalami 'brebet' dan diduga karena adanya campuran air dengan Pertalite, hasil temuan di bengkelnya tidak semuanya karena BBM.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved