Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri

Kampoeng Batara atau Kampung Baca Taman Rimba terletak di Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Penulis: Ahmad Zaimul Haq | Editor: Pipit Maulidya
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Anak-anak-rimba-hutan-kaki-Gunung-Raung-Kecamatan-Kalipuro.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi dengan busana khas berangkat belajar, bermain, beraktivitas, berlatih seni, dan lainnya di Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Anak-anak-rimba-hutan-di-Rumah-Bambu-Kampoeng-Batara.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi belajar, bermain, beraktivitas, berlatih seni, dan lainnya di Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Anak-abak-Rimba-hutan-bermain.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi bermain permainan tradisional di Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Kampoeng-Batara-sebuah-wadah-pendidikan-alternatif-di-kampung-di-pinggir-hutan-Banyuwangi.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi belajar mengenal jenis tanaman di sekitar Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Anak-anak-rimba-hutan-kaki-Gunung-Raung-Kecamatan-Kalipuro-Banyuwangi.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi belajar, bermain, beraktivitas, berlatih seni, dan lainnya di Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Selain menimba ilmu anak-anak rimba di Kampoeng Batara juga dijauhkan dari ketergantungan gadget. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Bermain-permainan-tradisional-di-Rumah-Bambu-Kampoeng-Batara.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi bermain permainan tradisional di Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.
Kisah Kampoeng Batara di Kalipuro, Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman & Kepercayaan Diri - Anak-anak-rimba-hutan-kaki-Gunung-Raung-bermain-mainan-tradisional.jpg
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENDIDIKAN ALTERNATIF - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi bermain permainan tradisional di Rumah Bambu Kampoeng Batara, Rabu (28/5/2025). Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi. Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.

Ringkasan Berita:
  • Rumah Bambu Kampoeng Batara di kaki Gunung Raung menjadi wadah kreativitas anak-anak rimba, berbentuk amphitheater terbuka berukuran 10x20 meter yang terbuat dari bambu.
  • Berada di Lingkungan Papring, Kalipuro, Banyuwangi, Kampoeng Batara menjadi ruang belajar dan bermain bagi anak usia 5–16 tahun.
  • Program ini merupakan bagian dari BUMN Hadir untuk Negeri oleh PT Pertamina, yang mendukung pemberdayaan masyarakat dan penyediaan fasilitas seperti air bersih di kawasan hutan Papring.

 

SURYA.CO.ID - Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, kini memiliki Rumah Bambu sebagai wadah kreativitas.

Rumah Bambu Kampoeng Batara tersebut menjadi amphitheater yang seluruh bahannya terbuat dari bambu. 

Rumah Bambu berukuran 10 x 20 meter tersebut didesain terbuka sehingga terasa sejuk meski cuaca panas.

Rumah Bambu yang terletak di ketinggian kawasan hutan itu menjadi tempat anak-anak belajar, bermain, beraktivitas, berlatih seni, dan lainnya. 

Kampoeng Batara atau Kampung Baca Taman Rimba terletak di tepi hutan, Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi.

Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.

Mereka anak-anak dari Lingkungan Papring yang terletak di pinggir hutan yang dikelola KPH Banyuwangi Utara.

Papring berjarak sekitar 15 kilometer atau bisa ditempuh dengan 30 menit perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Kampoeng Batara merupakan akronim dari kampung baca taman rimba. Sebab, kampungnya berbatasan langsung dengan hutan.

Jarak rumah terakhir dengan hutan kisaran 100 meter. Idenya sederhana yakni membuat tempat untuk bermain dan belajar anak-anak di sekitar rumahnya.

Tujuan utamanya yakni mengenalkan anak kepada lingkungan, budaya, seni, dan potensi tempat tinggalnya.

"Materi utamanya adalah yang ada di sekitar kita kepada anak-anak, remaja dan orangtua," kata dia.

Di Kampoeng Batara, anak-anak diajari membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved