Prada Lucky Tewas

Tabiat Pelaku Penganiayaan Prada Lucky Dikuliti Keluarga di Sidang, Ayah Korban: Dia Menipu Saya

Ayah Prada Lucky menuntut keadilan di sidang militer Kupang, mengungkap pengkhianatan senior yang justru ikut menganiaya anaknya hingga tewas.

Kompas.com/Sigiranus
Upacara pemakaman Prada Lucky di (TPU) Mapoli, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (9/8/2025) petang. 

Dalam kesaksiannya, Sepriana Paulina Mirpey, ibu mendiang Prada Lucky, tak kuasa menahan tangis.

Ia memohon agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

“Saya mohon kepada Bapak Hakim yang mulia, tolong terapkan pasal yang benar-benar memberatkan para pelaku, karena mereka telah menghilangkan nyawa anak saya secara biadab dan tidak manusiawi,” ujarnya dengan suara bergetar.

Ia mengaku kehilangan besar atas anak yang dibesarkannya selama 22 tahun dengan penuh kasih sayang.

“Selama 22 tahun saya membesarkan Lucky, tidak pernah sekalipun saya memukulnya. Saya yang melahirkan, merawat, dan membesarkan dia sampai menjadi TNI. Saya sangat sakit hati,” tutur Sepriana.

Dengan nada getir, ia meminta agar seluruh pelaku dipecat dari dinas militer dan dihukum seumur hidup.

“Biar mereka merasakan seperti apa yang saya rasakan karena telah kehilangan anak saya,” tambahnya sambil menangis.

Sementara itu, Humas Pengadilan Militer III-15 Kupang, Kapten Chk Damai Chrisdianto, menyampaikan bahwa sidang kasus serupa akan berlanjut pada Rabu (29/10/2025).

“Besok akan dibuka sidang dengan nomor register 42-K/PM.III-15/AD/X/2025, dengan terdakwa Pratu Ahmad Ahda dan tiga rekannya. Sidang terbuka untuk umum,” jelas Chrisdianto.

Baca juga: Ingat Kasus Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior? Terdakwa Disidang Hari Ini, Berikut Update Kasusnya

Prada Lucky Tewas Dianiaya

Dugaan penganiayaan yang menimpa Prada Lucky menguat usai adanya laporan intelijen yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana.

Dalam laporan tersebut, terungkap ada 20 orang yang terlibat penganiayaan, yakni pemukulan menggunakan selang ada 16 orang dan pemukulan menggunakan tangan ada 4 orang. 

Masih menurut laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, pemukulan terjadi akibat dugaan pelanggaran yang dilakukan Prada Lucky Chepril Saputra Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan.

Staf-1/Intel Yonif 834/WM menyampaikan bahwa pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita, dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Pada Senin (28/7) sekira pukul 06.20 Wita, Prada Lucky Namo pernah kabur saat ijin ke kamar mandi untuk buang air besar, hal itu diketahui oleh anggota Staf Intel an.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved