Berita Viral

Menkeu Purbaya Setuju dengan Jokowi Soal Pembangunan Whoosh, Tapi Tidak dengan Pembayaran Utangnya

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa setuju dengan Jokowi terkait misi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Tapi tidak dengan pembayaran utangnya.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Tangkap layar KompasTV
SETUJU DENGAN JOKOWI - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku setuju dengan pendapat Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) soal misi pembangunan kereta cepat Whoosh tapi tidak dengan pembayarannya. 

Kesepakatan ini diharapkan bisa memperbaiki kinerja keuangan proyek tanpa membebani fiskal negara. 

Purbaya menilai, jika dikelola dengan baik, Whoosh bisa memberi manfaat jangka panjang bagi perekonomian nasional, sejalan dengan gagasan Jokowi.

Jokowi Soal Perizinan Whoosh: Tidak Cari Laba

ALASAN JOKOWI - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan sebenarnya membangun kereta cepat Whoosh.
ALASAN JOKOWI - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan sebenarnya membangun kereta cepat Whoosh. (Kompas.com)

Jokowi menegaskan, transportasi publik tidak semestinya diukur dari untung-rugi finansial, melainkan dari manfaat sosial yang ditimbulkannya. 

“Prinsip dasar transportasi massal itu layanan publik, bukan mencari laba. Jadi, transportasi umum tidak diukur dari keuntungan finansial, tetapi dari keuntungan sosial,” tegas Jokowi. 

Menurutnya, manfaat sosial tersebut meliputi penurunan emisi karbon, peningkatan produktivitas, pengurangan polusi, hingga efisiensi waktu perjalanan. 

“Di situlah keuntungan sosial dari pembangunan transportasi massal. Jadi, kalau ada subsidi, itu adalah investasi, bukan kerugian seperti MRT,” ujarnya. 

Sebagai contoh, Jokowi menyinggung subsidi yang diberikan untuk MRT Jakarta. 

“MRT Jakarta mendapat subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekitar Rp 400 miliar per tahun untuk rute Lebak Bulus–Bundaran HI,” jelasnya. 

“Jika seluruh jalur MRT selesai dibangun, diperkirakan subsidi bisa mencapai Rp 4,5 triliun per tahun,” tambahnya. 

Ia juga mengakui bahwa mengubah kebiasaan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum bukan perkara mudah. 

“Memindahkan masyarakat dari mobil pribadi dan sepeda motor ke transportasi umum tidak mudah. Mengubah karakter itu sulit,” katanya. 

Meski demikian, Jokowi menyebut perubahan mulai terasa. 

“MRT Jakarta, misalnya, telah mengangkut sekitar 171 juta penumpang sejak diluncurkan. Sementara Kereta Cepat Whoosh telah melayani lebih dari 12 juta penumpang,” ungkapnya. 

Ia mengajak masyarakat untuk bersyukur atas pergeseran perilaku menuju penggunaan transportasi publik. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved