Berita Viral

Sosok Emrus Sihombing, Pakar Komunikasi Politik yang Bela Menkeu Purbaya dari Kritikan Hasan Nasbi

Inilah sosok Emrus Sihombing, Pengamat Komunikasi Politik yang membela Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Editor: Musahadah
kolase tribunnews
BELA - Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing membela Menkeu Purbaya dari kritikan Hasan Nasbi. Ini sosoknya! 

Berbagai publikasi ilmiah dalam jurnal nasional dan internasional tentang komunikasi politik dan etika dalam ilmu pengetahuan.

Pengalaman Organisasi dan Pengabdian Masyarakat:

Sering menjadi kolomnis dan narasumber di berbagai media massa sejak 2007.

Aktif sebagai instruktur dalam pelatihan mediasi dan penyelesaian sengketa.

Anggota dan pengurus dalam berbagai organisasi profesi dan ilmiah.

Balasan Menohon Purbaya

TEGAS - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia merespon tegas Soal Pegawai Pajak Tagih Tunggakan Rp 300 Ribu Jam 5 Pagi.
TEGAS - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia merespon tegas Soal Pegawai Pajak Tagih Tunggakan Rp 300 Ribu Jam 5 Pagi. (Tribunnews)

Menanggapi kritik tersebut, Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan.

Ia mengakui gaya komunikasinya yang blak-blakan kerap dianggap seperti “koboi”, namun menegaskan bahwa hal itu dilakukan demi mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Baca juga: Sosok Simon Dirut Pertamina yang Dipuji Menkeu Purbaya karena Merespon Kritik Soal Kilang Minyak

“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah,” tutur Purbaya dalam wawancara di Jakarta yang disiarkan Kompas TV pada Senin (27/10/2025).

Lebih lanjut, ia menegaskan seluruh pernyataannya telah melalui koordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto.

“Itu juga atas perintah bapak presiden, jadi saya enggak berani gerak sendiri. Jangan anggap saya koboi, saya kepanjangan tangan dari bapak presiden, dengan versi yang lebih halus malah,” tambahnya.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana gaya komunikasi pejabat publik menjadi sorotan penting di era keterbukaan informasi.

Dalam konteks pemerintahan modern, kejujuran dan keterusterangan memang dibutuhkan, namun perlu disertai sensitivitas terhadap persepsi publik.

Kritik Hasan Nasbi mencerminkan kekhawatiran bahwa gesekan verbal di ruang terbuka bisa menurunkan kepercayaan terhadap pemerintah secara kolektif.

Di sisi lain, sikap Purbaya menunjukkan keinginan untuk menghadirkan transparansi tanpa basa-basi.

Dua pendekatan ini sesungguhnya bisa saling melengkapi bila diatur dalam batas etika komunikasi yang sehat. 

Pemerintah memerlukan figur komunikator yang tegas namun tetap menjaga harmoni internal.

Pada akhirnya, keseimbangan antara ketegasan dan kehati-hatian menjadi kunci agar pesan publik tidak berubah menjadi bumerang politik.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kritik Pernyataan Hasan Nasbi, Pakar: Purbaya Blak-blakan Itu Justru Lebih Etis, Rakyat Bisa Kontrol

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved