Berita Viral

Alasan Menkeu Purbaya Sewa Hacker Indonesia untuk Benahi Coretax, Pernah Dibikin Kaget: Jago Juga

Menkeu Purbaya rekrut hacker untuk perkuat sistem Coretax. Langkah berani ini terinspirasi dari pengalamannya saat LPS diretas hanya dalam 5 menit!

Kolase Freepik dan TikTok Purbaya Yudhi Sadewa
REKRUT HACKER - Menkeu Purbaya Sewa Hacker Indonesia untuk Benahi Coretax, Pernah Dibikin Kaget. 

SURYA.co.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Lulusan doktoral bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat ini kini fokus membenahi sistem digital perpajakan melalui peningkatan keamanan Coretax.

Coretax sendiri merupakan sistem administrasi milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang mengintegrasikan seluruh layanan utama perpajakan, mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan SPT, hingga proses pembayaran, pemeriksaan, dan penagihan pajak.

Karena kompleksitas dan pentingnya sistem ini, risiko kebocoran data menjadi perhatian serius pemerintah.

Untuk mencegah hal tersebut, Menkeu Purbaya mengambil langkah tidak biasa, merekrut hacker.

Saat ini baru satu orang yang resmi bergabung, namun ia membuka peluang untuk menambah jumlahnya di masa mendatang.

“Ini baru sedikit yang datang, baru satu yang bantu. Kalau kurang akan saya datangin beberapa,” ujar Purbaya, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews Depok, Sabtu (25/10/2025).

“Mereka jago-jago, orang Indonesia semua, teman-teman harus sadar bahwa orang kita banyak yang jago betulan,” tambahnya.

Pengalaman Merekrut Hacker di Masa Lalu

Langkah unik ini bukan yang pertama dilakukan Purbaya.

Ia menceritakan pengalamannya ketika menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Saat itu, dirinya sempat yakin sistem keamanan LPS tak mudah ditembus.

Namun keyakinan itu sirna setelah sekelompok hacker berhasil menembus sistem LPS hanya dalam waktu lima menit.

Kejadian tersebut membuatnya kagum sekaligus sadar bahwa kemampuan para peretas Indonesia patut diapresiasi.

“Jadi suatu saat saya bilang LPS enggak bisa tembus, ada yang bilang ‘tembus mas’, coba kirim hacker-nya ke saya.

Datang tuh 8 orang satu grup hacker terkenal, rangking 6 internasional, mereka biasa dipakai hack untuk tes Google. Bobol tuh punya LPS, lima menit bobol. Wih jago juga nih orang, ya udah lo gue sewa,” kenang Purbaya.

Sejak saat itu, ia percaya bahwa merangkul hacker adalah cara efektif untuk memperkuat keamanan siber lembaga keuangan.

Langkah ini terbukti membuat sistem LPS jauh lebih tangguh dari upaya peretasan.

“Kalau kita tidak bisa ngalahin, kita rangkul mereka. Mereka baik, merah putih semua, kita kasih ruang untuk bantu LPS sehingga LPS kuat banget. Sekarang enggak lama lagi mereka akan memperkuat di sini juga,” ungkapnya.

Langkah Purbaya ini menjadi contoh nyata bahwa pendekatan inovatif bisa menjadi kunci menjaga keamanan digital negara, terutama di era ekonomi berbasis data seperti sekarang.

Langkah Menteri Keuangan Purbaya merekrut hacker adalah strategi yang visioner di tengah ancaman siber global.

Di era digital, keamanan data menjadi pilar utama ekonomi modern. Keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah mulai berpikir adaptif terhadap dinamika dunia maya.

Ketimbang memusuhi para peretas, Purbaya justru mengubah mereka menjadi mitra strategis.

Ini bukan sekadar inovasi, tapi simbol keberanian untuk keluar dari pola birokrasi konvensional. Pengalaman masa lalunya di LPS memberi pelajaran berharga tentang pentingnya kolaborasi dengan ahli keamanan siber.

Jika langkah ini konsisten, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan sistem digital fiskal teraman di kawasan.

Purbaya Tegur Ajudannya

Sosok ajudan Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, tiba-tiba muncul meminta wartawan mengakhiri wawancara doorstop.

Peristiwa itu terjadi setelah Purbaya melakukan rapat dengan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Dalam momen itu, ajudan Purbaya Yudhi Sadewa meminta agar wartawan menyudahi pertanyaan di tengah proses doorstop dengan Menkeu.

Ajudan pria berambut klimis tersebut awalnya berdiri di belakang Purbaya.

Setelah Purbaya menjawab singkat terkait dengan pertanyaan wartawan yang bertanya perihal rencana penangkapan besar-besaran terhadap mafia yang merugikan negara, ajudan Menkeu langsung meminta wartawan mengakhiri wawancara.

"Cukup ya teman-teman," kata ajudan Purbaya Yudhi Sadewa, dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube Kompas TV.

Seketika, Purbaya meminta ajudannya untuk tidak menghalangi wartawan yang ingin bertanya kepadanya.

Purbaya menegaskan kepada ajudannya para wartawan itu telah lama menunggu kehadirannya setelah rapat bersama Dirut Pertamina.

"Belum, mereka nunggu lama, kasihan-kasihan. Lu ngapain nyuruh gue pulang," ucap Purbaya diiringi tawa.

Sontak, teguran dari Purbaya itu membuat sang ajudan salah tingkah sembari tersenyum.

Setelah itu, Purbaya melanjutkan sesi tanya jawab dengan para wartawan.

Momen Purbaya Yudhi Sadewa meminta ajudannya tidak menghalangi wartawan yang tengah mengajukan pertanyaan juga sempat terjadi saat dirinya hendak keluar dari gedung Kementerian Keuangan pada Selasa (21/10/2025).

Saat itu, awak media masih mencecar Purbaya sejumlah pertanyaan, meski telah melakukan doorstop.

Akan tetapi, saat Purbaya ingin menjawab pertanyaan, salah satu ajudan berupaya untuk menjaga agar wartawan tak terlalu dekat.

"Nanti lagi ya, awas kena pagar," ujar ajudan Purbaya.
"Jangan ngedorong kasihan," kata Purbaya sambil meminta sang ajudan untuk membiarkan wartawan mendekat.

Seorang menteri atau pejabat negara biasanya didampingi oleh seorang ajudan yang berasal dari TNI atau Polri.

Dikutip dari laman Kementerian Pertahanan, dalam kegiatan sehari-hari seorang menteri biasanya dilayani atau dikawal oleh dua ajudan secara bergantian. 

Tugas ajudan menteri di antaranya membantu dalam urusan protokoler dan administrasi.

Selain itu, ajudan juga mendampingi menteri saat bertugas untuk memberikan dukungan pengamanan.

Ajudan akan mengikuti ke mana pun menteri tersebut berpergian.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved