Berita Viral

Tabiat Ari yang Viral Nekat Blokir Jalan Umum, Warga Juga Terganggu Bau Sampah: Sangat Mengganggu

Akses jalan di Kedungmundu, Semarang kembali ditutup warga. Aktivitas terganggu, warga berharap Pemkot segera turun tangan mencari solusi.

Kolase dok Warga dan instagram
BLOKIR JALAN UMUM - Penutupan jalan oleh warga di Jalan Sinar Mas VII RT 12 RW 1 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. 

SURYA.co.id - Permasalahan akses jalan di Jalan Sinar Mas VII, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang belum juga menemui titik terang.

Setelah sempat dibuka oleh Satpol PP Kota Semarang pada Senin (6/10/2025), jalan tersebut kini kembali ditutup oleh seorang warga bernama Ari.

Ari diketahui menutup jalan itu menggunakan kawat besi dan lembaran seng, sehingga warga sekitar kembali kesulitan melintas.

Kondisi tersebut membuat aktivitas harian masyarakat terganggu, termasuk mobil pengangkut sampah dan penjual air yang kini harus menempuh rute lebih jauh.

“Kami kangen situasi tempat tinggal kami yang dulu,” ujar Bowo (43), salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi penutupan jalan, saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Bowo berharap pemerintah segera turun tangan agar situasi bisa kembali normal.

“Semoga Bu Wali Kota Semarang (Agustina Wilujeng) melihat hal ini,” tambahnya.

Menurutnya, sejak jalan tersebut ditutup, aktivitas warga sangat terganggu.

“Jadi ya sangat mengganggu lah,” keluh Bowo. 

Ia juga menuturkan, bau tidak sedap dari tumpukan barang rongsokan milik warga yang menutup jalan semakin memperparah situasi.

“Jadi setiap hari itu bau sampah. Sampai kami tak berani mengadakan acara di rumah kami,” lanjutnya.

Satpol PP Akan Bertindak Lagi

Menanggapi laporan tersebut, Plt Kasatpol PP Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta, menegaskan pihaknya akan segera mengambil langkah penertiban.

“Ya nanti kami tertibkan lagi,” kata Marthen.

Ia juga menambahkan bahwa warga yang menutup akses jalan itu diketahui jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

“Saya enggak tahu persis apakah yang bersangkutan itu bisa diajak ngobrol atau tidak,” ungkapnya.

Bukan Pertama Kali terjadi

Penutupan akses jalan di kawasan Kedungmundu ini bukan kali pertama terjadi.

Beberapa hari sebelumnya, warga setempat juga dibuat resah setelah jalan umum yang biasa digunakan bersama ditutup menggunakan bambu dan seng.

Peristiwa tersebut bahkan sempat viral di media sosial.

Saat itu, Satpol PP bersama Polsek dan pengurus RW langsung turun tangan membongkar penutup jalan.

“Iya barusan satpol, Polsek, dan pengurus RW membuka akses jalan itu,” kata Marthen kepada Kompas.com, Senin (6/10/2025).

Marthen menjelaskan bahwa jalan tersebut memang merupakan fasilitas umum dan sudah lama dikeluhkan warga karena sering ditutup oleh orang yang sama.

“Dan masalah ini sudah lama dikeluhkan oleh warga yang bersangkutan menutup akses jalan yang merupakan fasilitas umum,” ujarnya.

Warga berharap tindakan tegas segera diambil agar penutupan tidak kembali terulang.

Mereka ingin lingkungan kembali aman, nyaman, dan bisa digunakan sebagaimana mestinya oleh masyarakat.

Sebagai pengamat, penulis melihat persoalan ini tidak hanya soal fisik jalan yang ditutup, tetapi juga menggambarkan adanya kesenjangan komunikasi antarwarga.

Diperlukan langkah mediasi yang adil antara pihak yang menutup jalan dengan warga sekitar, agar solusi yang diambil tidak hanya bersifat sementara.

Pendekatan sosial dan komunikasi yang baik antara aparat pemerintah, tokoh masyarakat, dan pihak terkait akan menjadi kunci penyelesaian.

Dengan begitu, hak masyarakat atas akses fasilitas umum tetap terjaga tanpa menimbulkan konflik baru di lingkungan tersebut.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved