Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Syaiful Ingin Mondok Lagi Di Al Khoziny, Meski Jadi Korban Kakinya Diamputasi 

Bocah ini mampu memulihkan mentalnya dengan cepat dan sepertinya tidak trauma. Ia mengaku siap kembali mondok di pesantrennya setelah sembuh. 

Penulis: M Taufik | Editor: Wiwit Purwanto
surya/M Taufik (M Taufik)
INGIN MONDOK LAGI - Syaiful Rossy Abdillah (kanan), santri Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo. menjalani perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Ia mengaku siap kembali mondok di pesantrennya setelah sembuh.  

Sesampai di rumah sakit, Syaiful menjalani perawatan dan akhirnya diputuskan kaki kanannya harus diamputasi. Karena kondisinya sudah seperti itu, keluarga pun menyetujuinya. 

Selama proses pencarian hingga menjalani perawatan, keluarga terus menungguinya. 

Idrus, ayah Syaiful mengaku sangat bersyukur anaknya selamat dalam musibah robohnya gedung tersebut.  

“Saat tahu kondisi bangunan roboh seperti itu, saya sudah pasrah. Saya kira anak saya sudah tidak ada. Saya sudah ikhlas atas musibah ini,” kata Idrus di sela mendampingi putranya di rumah sakit.

Bahkan Idrus mengaku sempat tidak percaya ketika mendapat kabar putranya selamat dalam peristiwa itu. 

Meski anaknya harus kehilangan kaki kanannya, Idrus juga mengaku ikhlas dengan semuanya. Bahkan ia bersyukur kondisi anaknya sekarang sudah membaik. 

“Sesekali mengeluh sakit seperti nyeri di kakinya itu. Tetapi yang setiap hari dikatakannya, dia ingin dibelikan kaki baru. Mungkin minder dengan kondisi kakinya jika harus bertemu dengan teman-temannya lagi,” lanjut Idrus. 

Kendati anaknya menjadi korban, Idrus menegaskan tidak akan menuntut pihak pesantren. Ia menilai peristiwa tersebut merupakan ujian dan bagian dari takdir. “Saya yakin (semua ini takdir) seperti itu, jadi saya ikhlas. Kami tidak akan menuntut atau sebagainya,” tegasnya. 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved