Kapan Pembangunan Flyover Bundaran Dolog Surabaya Dimulai? Dishub : Tak Ada Penutupan Jl A Yani

Penutupan total itu pun hanya dilakukan pada pukul 23.00 sampai pukul 05.00 pada saat pemasangan balok girder

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Wiwit Purwanto
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
DESAIN FLYOVER - Penampakan desain jalan layang (flyover) Taman Pelangi atau Bundaran Dolog, Kota Surabaya, Jawa Timur. Melintas sepanjang 400 meter dari Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Jemur Andayani, anggaran pembangunan flyover tersebut diperkirakan akan mencapai Rp 355 miliar. 

 

SURYA.co.id Surabaya - Pembangunan proyek flyover Bundaran Dolog atau Taman Pelangi Surabaya tak perlu menutup total jalur utama Jl A Yani Surabaya. 

Penutupan total jalur hanya pada tahap konstruksi tertentu.

Penutupan total itu pun hanya dilakukan pada pukul 23.00 sampai pukul 05.00 pada saat pemasangan balok girder atau balok  bentang flyover.

Lalu lintas dari arah Utara ke Selatan atau meninggalkan Surabaya ditutup total.

"Saat ini masih kita kaji lebih detail atas rencana penutupan jalur Jl A Yani saat pembangunan konstruksi flyover Bundaran Dolog. Tidak ada penutupan total saat pengerjaan," kata Plt Kepala Dishub Kota Surabaya Trio Wahyubowo, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Ketua Komisi C DPRD Surabaya Eri Irawan: Harus Ada Simulasi Lalin sebelum Pengerjaan Flyover Dolog

Penutupan total hanya dilakukan pada satu tahapan pemasangan boks girder teretentu saja.

Selebihnya saat pengerjaan harian hanya terjadi penyempitan jalur. Baik dari arah utara maupun selatan.

Saat penutupan total itu, arus lalu lintas akan dialihkan. Dishub masih memetakan jalur yang bisa dijadikan alternatif pengalihan arus. 

Pihaknya juga akan menyampaikan pemberitahuan resmi terkait penutupan total ini.

Namun yang jelas tidak ada penutupan total setiap hari di jalur utama tersebut. 

Baca juga: Ini Desain Flyover Taman Pelangi Surabaya, Anggaran Pembangunan Capai Rp 355 Miliar

Trio mengakui, dampak masa kontruksi flyover Bundaran Dolog memang cukup besar. 

Saat ini sudah mulai dilakukan kajian  untuk mengantisipasi dan meminimalisasi dampak yang terjadi.

Pengerjaan flyover Bundaran Dolog itu akan dimulai pada awal 2026. 

Diperkirakan memakan waktu setahun hingga 2027 dalam pembangunan jalan layang sepanjang 400 meter itu.

Setiap harinya selama pembangunan Fly Over, Jl A Yani dari dua arah tidak dilakukan penutupan total. Baik yang ke utara maupun yang ke selatan. Begitu juga dari Jemursari. Namun terjadi penyempitan jalan.

"Arus lalu lintas tetap mengalir. Tentu akan terjadi penyempitan jalan atau bottle neck karena pembangunan ramp naik maupun kaki kaki pilar Fly over. Kami akan antisipasi untuk jam berangkat dan pulang kerja," kata Trio.

Masyarakat bisa mengambil jalur alternatif. Jika dari Sidoarjo atau Mojokerto lebih baik disarankan lewat Tol Perak atau Tol Waru Juanda pada kondisi macet parah.

Begitu juga yang hendak ke selatan atau meninggalkan Surabaya menuju Sidoarjo dan Mojokerto bisa mengambil jalur MERR tembus Tol Waru Juanda. Untuk pengendara motor diharap juga waspada.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Eri Irawan mendesak segera dilakukan kajian hingga rencana simulasi rekayasa lalu lintas saat pengerjaan konstruksi flyover Bundaran Dolog.

Paling tidak membutuhkan waktu satu tahun untuk membangun infrastruktur pengurai macet Taman Pelangi tersebut. 

Konstruksi proyek nasional itu akan dimulai awal 2026 dan tuntas 2027.

"Segera lakukan kajian dan pemberitahuan terbuka kepada masyarakat akan dampak macet pembangunan flyover Bundaran Dolog nantinya," kata Eri. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved