Berita Viral

Sosok Kepala SMP Negeri 1 Surakarta yang Pastikan Gibran Alumninya, Jawab Keraguan Dokter Tifa

Inilah sosok Wuryanti, Kepala Sekolah SMPN 1 Surakarta yang pastikan Gibran Rakabuming adalah alumninya. Jawab keraguan Dokter Tifa.

Tribun Solo
PENDIDIKAN GIBRAN - Gedung SMPN 1 Surakarta. Inilah sosok Kepsek SMPN 1 Surakarta yang Pastikan Gibran Alumninya, Jawab Keraguan Dokter Tifa. 

SURYA.co.id - Inilah sosok Wuryanti, Kepala Sekolah SMPN 1 Surakarta yang pastikan Gibran Rakabuming adalah alumninya. Jawab keraguan Dokter Tifa.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi perbincangan publik setelah isu mengenai latar belakang pendidikannya dipertanyakan.

Seorang warga sipil bahkan melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) Gibran, yang disebut-sebut ditempuh di Singapura dan Australia.

Kecurigaan semakin melebar karena lembaga UTS Insearch Sydney, tempat Gibran pernah berproses, ternyata bukan sekolah menengah, melainkan institusi persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi.

Tidak berhenti di sana, keraguan juga mengarah pada pendidikan tingkat SMP.

Hal itu dilontarkan oleh dr. Tifauzia Tyassuma, seorang pakar neuroscience behavior sekaligus pegiat media sosial yang dikenal dengan nama Dokter Tifa.

Melalui akun X (Twitter) pribadinya, @DokterTifa, pada Rabu (24/9/2025), ia menanyakan kebenaran ijazah Gibran dari SMP Negeri 1 Surakarta.

"SMPN 1 Surakarta apakah mengeluarkan Ijazah atas nama Gibran Rakabuming Raka?" tanya Dokter Tifa.

"Kalau tidak, maka artinya Indonesia punya Wapres lulusan SD!" tegasnya.

Klarifikasi Pihak Sekolah

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMP Negeri 1 Surakarta, Wuryanti, memberikan penjelasan tegas.

Ia memastikan bahwa Gibran memang tercatat sebagai siswa resmi dan lulus dari sekolah tersebut.

“Mas Gibran benar-benar siswa SMP Negeri 1 Surakarta dan lulus dari SMP Negeri 1 Surakarta,” jelas Wuryanti saat ditemui di kantornya, Kamis (25/9/2025), melansir dari Wartakota.

Pernyataan ini secara langsung membantah tuduhan yang dilontarkan Dokter Tifa terkait keabsahan ijazah.

“Itu tidak benar. Lulus. Mas Gibran lulus dari SMP Negeri 1. Ada (ijazahnya),” tambahnya.

Dengan klarifikasi tersebut, pihak sekolah berusaha meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat mengenai riwayat pendidikan Wapres Gibran.

Sosok Wuryanti

Sri Wuryanti, S.Pd., M.Pd., saat ini dipercaya memimpin SMP Negeri 1 Surakarta, salah satu sekolah menengah pertama unggulan di Kota Solo yang telah meraih akreditasi A.

Sebelum menduduki posisi strategis ini, ia pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 4 Surakarta.

Pengalaman panjangnya dalam dunia pendidikan menjadikan Wuryanti dikenal sebagai pemimpin yang tegas, visioner, dan berkomitmen terhadap penguatan mutu pembelajaran.

Di bawah kepemimpinannya, SMP Negeri 1 Surakarta menerapkan kurikulum Merdeka dengan berbagai inovasi yang menekankan pada pengembangan karakter, keterampilan, serta pelestarian budaya lokal.

Salah satu program yang menjadi sorotan adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di mana sekolah menggelar pameran wayang kulit sebagai sarana menanamkan nilai kearifan budaya sekaligus kreativitas siswa.

Sebagai kepala sekolah, Wuryanti juga tampil di ruang publik.

Ia pernah menegaskan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah alumnus resmi SMPN 1 Surakarta dan memiliki ijazah dari sekolah tersebut. 

Pernyataan ini menjadi bentuk tanggung jawabnya untuk menjaga integritas sekolah sekaligus meluruskan isu-isu yang berkembang di masyarakat.

SMP Negeri 1 Surakarta sendiri berada di bawah kepemimpinan Wuryanti dengan jumlah siswa hampir 900 orang yang terbagi ke dalam 28 rombongan belajar. Sekolah ini memiliki fasilitas lengkap, termasuk 30 ruang kelas, lima laboratorium, dan satu perpustakaan.

Dengan dukungan infrastruktur tersebut, ia berupaya memastikan setiap siswa memperoleh layanan pendidikan yang optimal.

Kehadiran Sri Wuryanti di SMPN 1 Surakarta bukan sekadar menjalankan tugas administratif, melainkan juga meneguhkan misi besar: membentuk generasi muda yang unggul, berkarakter, dan tetap berpijak pada nilai budaya.

Dengan pengalaman, integritas, dan dedikasinya, ia terus membawa sekolah ini menjadi lembaga pendidikan yang berprestasi dan berpengaruh di Surakarta.

Polemik mengenai ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan bagaimana isu pendidikan bisa dengan cepat menjadi bahan perdebatan publik, terlebih di era digital ketika informasi mudah menyebar tanpa filter.

Sebagai seorang figur publik, apalagi pejabat negara, wajar bila rekam jejak pendidikan Gibran mendapat sorotan tajam.

Namun, tudingan tanpa data yang jelas sering kali justru menimbulkan kebingungan di masyarakat. 

Pernyataan dari pihak sekolah, dalam hal ini Kepala SMPN 1 Surakarta, menjadi penting untuk memberikan klarifikasi resmi agar publik tidak terjebak dalam spekulasi yang berlarut-larut.

Dari kasus ini, kita bisa melihat dua hal penting. Pertama, transparansi data pendidikan pejabat publik memang sebaiknya disampaikan secara terbuka untuk mencegah polemik serupa.

Kedua, masyarakat perlu lebih bijak dalam menerima informasi, apalagi yang beredar di media sosial, karena tidak semua klaim memiliki dasar yang kuat.

Pada akhirnya, polemik ijazah bukan sekadar soal dokumen, melainkan juga tentang kepercayaan publik terhadap integritas seorang pejabat.

Klarifikasi dari pihak sekolah tentu meredakan sebagian spekulasi, namun publik tetap berhak atas informasi yang jelas, resmi, dan dapat dipertanggungjawabkan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved