Berita Viral

Rekam Jejak 4 Pejabat yang Diberhentikan Prabowo Subianto, Ada Erick Thohir hingga Hasan Nasbi

Inilah rekam jejak sejumlah pejabat pemerintah yang baru saja diberhentikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ada Erick Thohir hingga Hasan Nasbi.

Kolase youtube Sekretariat Presiden dan Tribunnews
PEJABAT DIBERHENTIKAN - Kolase foto Prabowo Subianto dan Hasan Nasbi. Ada 4 pejabat yang diberhentikan Prabowo termasuk Hasan Nasbi. 

4. AM Putranto

AM Putranto adalah seorang perwira tinggi TNI yang sempat menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sebelum digantikan M Qodari pada reshuffle September 2025. Ia dikenal memiliki karier panjang di dunia militer dengan reputasi sebagai pemimpin yang disiplin.

Putranto merupakan lulusan Akademi Militer yang kemudian menempati berbagai posisi strategis di TNI Angkatan Darat. Sebelum masuk lingkaran istana, ia pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Selain itu, Putranto juga aktif dalam mendorong modernisasi alutsista dan penguatan teritorial. Kepemimpinannya di KSP difokuskan pada koordinasi program strategis nasional dan stabilitas politik dalam negeri.

Ia dikenal sebagai figur yang dekat dengan prajurit dan memiliki gaya kepemimpinan merakyat. Meski hanya sebentar menjabat, kehadirannya di KSP dianggap membawa warna militeristik dalam tata kelola istana. Digantikannya AM Putranto oleh M Qodari dipandang sebagai upaya memperkuat aspek komunikasi politik di tubuh KSP. Sosoknya tetap dikenang sebagai perwira dengan dedikasi tinggi pada negara.

Perombakan kabinet kali ini menunjukkan bagaimana Presiden Prabowo Subianto berusaha menata ulang mesin pemerintahannya agar lebih solid menghadapi tantangan lima tahun ke depan. Pemberhentian sejumlah pejabat strategis bukan sekadar pergantian posisi, melainkan sinyal adanya kebutuhan penyegaran dan penyesuaian arah kebijakan.

Penunjukan Erick Thohir sebagai Menpora, misalnya, memperlihatkan strategi penempatan tokoh dengan pengalaman manajerial kuat ke sektor kepemudaan dan olahraga, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan publik. Sementara kekosongan kursi Menteri BUMN masih menyisakan tanda tanya: siapa figur yang dianggap cukup kuat untuk memimpin salah satu kementerian paling vital dalam pengelolaan aset negara?

Langkah Prabowo mengubah PCO menjadi Badan Komunikasi Pemerintah juga menarik untuk dicermati. Perubahan nomenklatur ini menandakan keseriusan pemerintah dalam memperkuat komunikasi publik di era digital, di mana arus informasi bergerak begitu cepat dan sering kali menimbulkan polarisasi.

Di sisi lain, masuknya tokoh-tokoh baru seperti Rohmat Marzuki, Farida Faricha, hingga Ahmad Dofiri, memperlihatkan upaya memperluas basis dukungan sekaligus menyegarkan wajah birokrasi. Meski demikian, efektivitas langkah reshuffle ini tetap akan diuji oleh kinerja nyata mereka di lapangan.

Pada akhirnya, reshuffle bukanlah sekadar rotasi jabatan, melainkan refleksi arah politik dan pemerintahan. Bagi publik, yang terpenting bukan siapa yang duduk di kursi menteri, melainkan bagaimana kebijakan mereka mampu menjawab kebutuhan rakyat.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved