Berita Viral
Rekam Jejak Syarif Hamzah yang Diduga Tahu Aliran Uang Korupsi Kuota Haji, Jabat Wasekjen GP Ansor
Inilah sosok dan rekam jejak Syarif Hamzah Asyathry yang diduga tahu aliran uang korupsi kuota haji. Ternyata punya jabatan mentereng di GP Ansor.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
KPK menduga penyimpangan tersebut membuka peluang praktik jual-beli kuota haji dalam memperebutkan jatah tambahan yang semestinya diatur sesuai ketentuan hukum.
Rekam Jejak Syarif Hamzah Asyathry
Syarif Hamzah Asyathry adalah salah satu tokoh muda yang aktif di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Ia menempati posisi strategis sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor, sebuah jabatan yang menempatkannya dekat dengan dinamika politik, sosial, dan keagamaan di tingkat nasional. Selain itu, beberapa sumber menyebut ia juga berprofesi sebagai wiraswasta, yang menunjukkan aktivitasnya tidak terbatas hanya pada ranah organisasi.
Nama Syarif Hamzah mulai banyak dikenal publik bukan semata karena kiprahnya di organisasi, tetapi juga karena keterkaitannya dengan kasus besar yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada awal September 2025, ia dipanggil KPK sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi penyelenggaraan haji tahun 2023–2024. Kehadiran Syarif di Gedung Merah Putih menjadi perhatian media, sebab ia disebut mengetahui sebagian konstruksi perkara yang melibatkan aliran dana terkait pengelolaan kuota haji tambahan dari Pemerintah Arab Saudi.
Kasus ini berawal dari temuan KPK mengenai adanya dugaan penyimpangan dalam distribusi 20 ribu kuota haji tambahan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, pembagian kuota seharusnya mengikuti aturan jelas antara kuota reguler dan kuota khusus.
Namun, dugaan praktik tidak transparan membuat persoalan ini menyeruak ke publik. Dalam penggeledahan sebelumnya di rumah mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, KPK menyita dokumen serta barang bukti elektronik. Sejumlah temuan itu kemudian dikonfirmasi kepada saksi-saksi, termasuk Syarif Hamzah.
Meski statusnya masih sebatas saksi, keberadaan Syarif dalam pusaran kasus ini membuat figur organisasinya ikut disorot.
Hal ini wajar, mengingat GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan besar memiliki kedekatan dengan isu-isu keumatan, termasuk penyelenggaraan ibadah haji yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Posisi Syarif yang strategis di GP Ansor membuat publik bertanya-tanya mengenai seberapa jauh ia mengetahui alur kebijakan dan distribusi kuota tersebut.
Hingga kini, belum banyak informasi detail yang dipublikasikan tentang latar belakang pribadi, pendidikan, maupun riwayat perjalanan karier Syarif di luar perannya di GP Ansor. Namun, sosoknya mencerminkan tipikal kader muda NU yang memiliki akses ke lingkaran pengambilan keputusan strategis.
Dengan posisinya sebagai Wasekjen GP Ansor, ia memiliki ruang besar untuk berinteraksi dengan elite politik dan keagamaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Keterlibatannya sebagai saksi dalam kasus haji menjadi salah satu babak yang menguji integritasnya di mata publik.
Bagi Syarif Hamzah Asyathry, sorotan ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menunjukkan bahwa dirinya siap menghadapi dinamika hukum, sekaligus tetap menjaga kiprah organisasi kepemudaan yang ia wakili.
berita viral
Meaningful
Multiangle
Syarif Hamzah Asyathry
dugaan korupsi kuota haji
Wasekjen GP Ansor
Aliran Uang Korupsi Kuota Haji
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Duduk Perkara Tutut Soeharto Gugat Kementerian Keuangan, Ini Tanggapan Purbaya Yudhi Sadewa |
![]() |
---|
Alasan Prabowo Pilih Eks Wakapolri Ahmad Dofiri Jadi Penasihat Presiden Tepat, Ini Tabiat Aslinya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Mbak Tutut yang Gugat Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Pernah Masuk Daftar Orang Terkaya |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Kepala Lembaga Berlatar Belakang TNI di Kabinet Merah Putih, Ada Djamari Chaniago |
![]() |
---|
Kisah Hisyam Nyaris Jadi Korban Bus Maut di Probolinggo, Kini Sebatang Kara, Orangtua dan Adik Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.