Sosok Nanik Prastiyaningsih, Tolak Pandangan Perempuan Di Kancah Politik Hanya Pelengkap

Nanik menekankan pentingnya perempuan menjadi aktor politik yang aktif dan berpihak pada rakyat.

Editor: Wiwit Purwanto
Istimewa
SOROTI PEREMPUAN POLITIK- Nanik Prastiyaningsih (kanan) menyoroti bahwa partisipasi perempuan dalam politik harus melampaui sekadar kehadiran. 

 

SURYA.CO.ID SURABAYA -  Peran perempuan dalam kancah politik seringkali masih dipandang sebagai pelengkap atau pemenuhan kuota semata.

Namun, pandangan ini ditolak tegas oleh Nanik Prastiyaningsih, Anggota Dewan Pakar DPD Partai Hanura Jawa Timur.

Namun Nanik menekankan pentingnya perempuan menjadi aktor politik yang aktif dan berpihak pada rakyat.

Menurut Nanik, perempuan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan dalam politik jika diberi ruang dan dukungan yang tepat.

"Saya melihatnya ke depan bahwa kita sebagai perempuan dalam berpolitik bukan hanya sebagai simbol untuk pelengkap. Di sini kami punya misi, visi kita harus fokus mendengarkan aspirasi rakyat, dan itu adalah program utama kita," tegas Nanik, usai Bimbingan Teknis (Bimtek) Nasional Anggota Legislatif Partai Hanura di Surabaya,Minggu (15/9/2025).

Baca juga: Raperda Pelindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Jadi Atensi DPRD Jatim

Sebagai Dewan Pakar sekaligus kader perempuan Hanura, Nanik menyoroti bahwa partisipasi perempuan dalam politik harus melampaui sekadar kehadiran.  

Perempuan, lanjutnya, harus mampu berdikari dan menginspirasi masyarakat melalui program kerja yang konkret.

Hal ini sejalan dengan upaya Partai Hanura Jawa Timur untuk mengembangkan sumber daya manusia kadernya.

"Kami perempuan bukan hanya sebagai simbol pelengkap dalam berpolitik, bahkan perempuan ini mampu berdikari sendiri dengan memberikan aspirasi atau menginspirasi dari semua masyarakat," ujar Nanik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Hanura Jatim berencana menyelenggarakan berbagai pelatihan.

Baca juga: Kini Perempuan dan Anak-anak Bisa Lebih Stylish saat Berpetualang

"Kegiatan-kegiatan perempuan yang kami ambil yaitu memberikan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusia kita, sehingga kita bisa berpolitik yang sehat," tambahnya. 

Pelatihan ini mencakup komunikasi politik yang efektif, dengan tujuan utama agar kader perempuan Hanura mampu menyerap dan menyuarakan aspirasi rakyat dengan baik.

Nanik menekankan bahwa politik yang sehat adalah politik yang berlandaskan pada kepentingan rakyat.

"Kenapa kita harus berpolitik yang sehat? Satu, kita harus mempunyai mindset bahwa politik ini harus bisa mendengarkan aspirasi rakyat dan berpihak pada rakyat," pungkasnya,

Harapan Nanik terhadap kader perempuan Hanura Jawa Timur ke depan adalah agar mereka terus meningkatkan kapasitas diri, menjadi jembatan antara rakyat dan kebijakan, serta membuktikan bahwa perempuan adalah kekuatan utama dalam membangun politik yang inklusif dan responsif.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved