Nadiem Makarim Tersangka

Rekam Jejak Nadiem Makarim eks Mendikbudristek Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Pendiri Gojek

Inilah rekam jejak Nadiem Makarim, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Chromebook.

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews.com/Kompas.com Kiki Safitri
TERSANGKA - (kiri) Nadiem Makarim usai menjalani pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025). (kanan) Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim 

SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Nadiem Makarim, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Chromebook.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi periode 23 Oktober 2019 – 28 April 2021, Nadiem Makarim, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Nadiem Makarim setelah melakukan pemeriksaan.

"Dari hasil pendalaman, keterangan saksi-saksi, dan juga alat bukti yang ada, pada sore dan hasil dari ekspose telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna, Kamis (4/9/2025), dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Anang menyebutkan, Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah Kejagung memeriksa sekitar 120 saksi dan 4 orang ahli dalam perkara ini.

"Penyidik melakukan pendalaman, pemeriksaan dan pemanggilan terhadap saksi kurang lebih 120 dan juga 4 ahli," ujar dia.

Nadiem disangka melanggar Pasal 2 (Ayat) 1 atau Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Pada hari ini, Nadiem juga diperiksa dalam perkara tersebut.

Nadiem tampak tenang saat tiba di Kejagung pagi ini, didampingi oleh kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea.

Setibanya di Kejagung, Nadiem tak memberikan keterangan terperinci kepada wartawan,  hanya mengatakan akan memberikan kesaksian, dan minta didoakan. 

"Dipanggil untuk kesaksian, trima kasih, mohon doanya," kata Nadiem saat disapa wartawan.

Kasus korupsi chromebook

Baca juga: Kisah Pilu Emak-emak yang Bawa AC Milik Uya Kuya, Tak Niat Curi, Kini Diajukan Restorative Justice

Sebelum Nadiem, Kejagung telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook.

Mereka adalah mantan Stafsus Mendikbudristek era Nadiem Makarim, Jurist Tan; eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek Ibrahim Arief; Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021 Mulyatsyahda; dan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih.

Dugaan kasus korupsi ini bermula pada 2020-2022, saat Kemendikbudristek melaksanakan kegiatan pengadaan laptop untuk siswa pendidikan usia dini (PAUD), SD, SMP, dan SMA dengan total anggaran sebesar Rp 9,3 triliun.

Laptop tersebut nantinya akan dibagikan dan digunakan anak-anak sekolah, termasuk yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dalam proses pengadaan laptop itu, keempat tersangka diduga menyalahgunakan kewenangannya dengan membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) yang mengarahkan ke produk tertentu, yaitu Chrome OS atau Chromebook.

Padahal, dalam kajian awal Kemendikbudristek, laptop berbasis Chrome OS atau Chromebook memiliki sejumlah kelemahan, sehingga dinilai tidak efektif digunakan di Indonesia.

Siapa sosok Nadiem Makarim?

Rekam Jejak Nadiem Makarim

Pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini menyelesaikan pendidikan SD-SMP di Jakarta.

Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di United World College of Southeast Asia, Singapura.

Kemudian, ia menempuh pendidikan tinggi di Brown University, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Arts (BA).

Hubungan internasional merupakan jurusan yang dipilih oleh Nadiem Makarim di sana.

Tidak hanya itu, program pertukaran pelajar di London School of Economics juga pernah diikuti oleh Nadiem Makarim.

Pada 2006 usai lulus dari Brown University dan bekerja di Mckinsey & Company, Nadiem memilih melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Saat itu, dia merasa ilmu yang dimiliki masih kurang atau belum cukup.

Lembaga pendidikan yang Nadiem pilih untuk mendapatkan gelar master adalah Harvard Business School dengan jurusan Administrasi Bisnis. Dia pun berhasil meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di sana.

Setelah lulus dari Harvard Business School, putra Nono Anwar Makarim ini memilih kembali ke tanah air dan melanjutkan kariernya di Indonesia.

Karier Nadiem Makarim

Perjalanan karier yang dijalani Nadiem Makarim cukup menarik untuk ditulis. Karena, dia sempat menjadi orang nomor pertama di Gojek Indonesia hingga menjabat sebagai Mendikbud Ristek.

1. McKinsey & Company (2006-2009)

Usai mendapatkan gelar MBA, Nadiem Makarim memutuskan untuk berkarier di McKinsey & Company. Dia menjabat sebagai konsultan manajemen selama tiga tahun.

2. Zalora Indonesia (2011-2012)

Kemudian, Nadiem melanjutkan kariernya di Zalora Indonesia selama satu tahun sejak 2011. Dia menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Director.

Salah tujuannya berkarier di Zalora Indonesia ialah mendapatkan banyak ilmu dan telah banyak belajar seputar membangun perusahaan.

Tak heran, keputusan Nadiem selanjutnya adalah mengundurkan diri dari Zalora Indonesia, karena ingin membangun perusahaan rintisan (startup).

Ketika membanguan usahanya, Nadiem Makarim bekerja sama dengan bakat-bakat terbaik yang ada di kawasan Asia.

3. Kartuku (2013-2014)

Selanjutnya, Nadiem Makarim menjadi Chief Innovation Officer di Kartuku.

Kartuku merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Kemudian, Kartuku diakuisisi oleh Gojek akibat tidak adanya kompetitor dalam bidang sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Gojek mengakuisisi Kartuku dengan tujuan untuk memperkuat sistem pelayanan di Gopay.

4. Gojek (2010-2019)

Setelah meniti karier di perusahaan-perusahaan besar, Nadiem Makarim memberanikan diri untuk membangun sebuah perusahaan berangkat dari kemacetan yang terjadi di Jakarta, yaitu Gojek.

Dalam membangun Gojek, Nadiem Makarim tidak memulainya sendirian.

Dia mengajak tiga temannya yang mempunyai bakat dan naluri bisnis yang sangat baik untuk patungan modal, yaitu Jurist Tan, Mickey, dan Brian Cu.

Pada awalnya, Gojek berkonsep aplikasi yang hanya melayani konsumen untuk mengantarkan ke suatu tempat, memesan makanan, dan melakukan pengiriman barang.

Namun, seiring dengan kemajuan yang dialami, Gojek bertransformasi menjadi sebuah aplikasi besar yang bisa melakukan berbagai macam transaksi.

Dalam kurun waktu 5 tahun, Gojek bertransformasi hingga menyediakan lebih dari 20 layanan, seperti pembayaran digital Gopay, membantu kebutuhan sehari-hari, memesan obat, membayar pulsa, membeli tiket, dan masih banyak lagi.

Gojek juga mengembangkan sayapnya bersama perusahaan unicorn Tokopedia dengan memutuskan merger dan membuat entitas gabungan bernama GoTo sejak Mei 2021.

5. Mendikbud Ristek (2019-Sekarang)

Pada 23 Oktober 2019, Nadiem Makarim dipilih presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mendikbud Ristek dan mengambil bagian dalam Kabinet Indonesia Maju.

Selama menjadi menteri, Nadiem Makarim membuat beberapa kebijakan untuk pendidikan dasar hingga atas, melansir dari situs Gramedia seperti:

  1. Mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Ujian Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Sekolah diberikan kepercayaan penuh untuk melakukan Ujian Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Sistem penilaian pada ujian kompetensi berupa karya tulis, penugasan kelompok, dan sebagainya.
  2. Melakukan Ujian Untuk Siswa Di Tengah Jenjang Sekolah (kelas 4, 8, dan 11). Dengan adanya kebijakan ini, ujian tidak bisa digunakan sebagai dasar penilaian untuk masuk ke jenjang berikutnya.
  3. Menyederhanakan Rencana Pembelajaran (RPP). Dengan kebijakan ini, guru diberikan kebebasan untuk membuat dan mengembangkan RPP.
  4. Melakukan Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan ini, bisa menambah kuota jalur siswa berprestasi yang sebelumnya 15 persen menjadi 30 persen.

Selain itu, konsep Merdeka Belajar bagi jenjang perkuliahan seperti:

  1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diberikan keleluasaan dalam membuka atau mendirikan program studi baru. Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.
  2. Program re-akreditasi yang bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat.
  3. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS).
  4. Kebebasan PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dan akan dipermudah oleh Kemendikbud Ristek PTN BLU dan Satuan Kerja Instansi Pemerintah (Satker) untuk menjadi PTN BH.

Pada masa pandemi Covid-19, Nadiem memutuskan untuk memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan siswa.

Lalu siswa maupun mahasiswa diperbolehkan belajar dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dan juga ada keringanan UKT kepada mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Penghargaan Nadiem Makarim

Berikut penghargaan yang pernah diraih oleh Nadiem Makarim, melansir dari situs Gramedia.

  1. The Straits Times Asian of The Year (2016) atas inovasinya membangun Gojek. Ia juga menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan ini.
  2. Gojek masuk ke dalam Fortune’s top 50 Companies That Changed The World (2017) karena Gojek dinilai mampu mengubah tren masyarakat ke arah yang modern dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor jasa transportasi.
  3. Masuk daftar Bloomberg (2018) atas berkembangnya Gojek. Nadiem bergabung dengan tokoh-tokoh yang memiliki inovasi di berbagai bidang.
  4. Penghargaan Nikkei Asia Prize ke 24 (2019) kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Nadiem merupakan penerima termuda dan Gojek dianggap ikut andil dalam pengembangan di kawasan Asia.

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved