Berita Viral
Gelagat Andika Siswa SMK Sebelum Tewas saat Demonstrasi di Jakarta, Terakhir Pamit dari Sekolah
Inilah gelagat Andika Lutfi Falah (16), pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang, tewas saat ikut aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Andika Lutfi Falah (16), pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang, tewas saat ikut aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Ayah Andika, Abdul Gofur, menceritakan bahwa putranya sempat berpamitan dari sekolah sebelum
"Dia masih sekolah, kelas dua."
"Dia izin ke gurunya pas istirahat, mau antar ibunya ngasih makanan ke saya."
"Saya kan pedagang kopi," cerita Abdul Gofur kepada Wapres Gibran yang datang menyampaikan dukacita, Selasa (2/9/2025), dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Menurut Gofur, Andika tidak kembali ke rumah hingga Jumat (30/8/2025).
"Sore, malam hingga besok-besoknya gak pulang, lalu dapat kabar dia ada di rumah sakit di Jakarta," kata Gofur.
Kabar itu diterima keluarga melalui foto Andika yang beredar di media sosial pada Jumat sore.
Saat ditemui di RSAL Dr. Minto Harjo, Andika sudah dalam kondisi koma.
Andika menjalani perawatan intensif hingga akhirnya meninggal dunia, Senin (1/9/2025).
Gofur menuturkan pihak keluarga tidak menyalahkan siapa pun atas meninggalnya sang anak.
"Enggak nyalahin siapa-siapa, takdir Allah, Allah sayang dia, karena Allah ambil saya berikan," ujarnya.
Baca juga: Duduk Perkara Siswa SMP Ditangkap dan Ditahan, Jarah Tameng Polisi saat Demo di Polda NTB
Sementara Kepala Sekolah SMKN 14 Kabupaten Tangerang, Kumasrin, memastikan Andika tidak bersama rombongan pelajar dari sekolahnya ketika berangkat ke Jakarta.
"Sendirian, teman-temannya ada semua," kata Kumasrin di rumah duka.
Pengakuan Ketua RT
Terpisah, Ketua RT setempat, Sugiono, menuturkan awal mula Andika bisa ikut dalam aksi di Jakarta.
Menurutnya, Andika pergi bersama temannya menuju DPR RI.
Sugiono melanjutkan, selepas pamit dari sekolah, Andika tidak pernah kembali lagi.
Guru sempat menghubungi pihak keluarga, namun jawaban tak kunjung ada.
Situasi semakin sulit karena Andika tidak membawa telepon genggam maupun kartu identitas.
Keluarga kebingungan mencari kabar, sementara teman-temannya pun tidak tahu pasti di mana keberadaannya.
Kemudian, saat ditemukan di RS, tim medis menjelaskan bahwa Andika mengalami koma akibat tempurung belakang kepalanya retak.
Baca juga: Gelagat Haji Sahroni dan 4 Anak Cucu sebelum Ditemukan Terkubur di Rumah, Eks Bupati Indramayu Kaget
Meski dugaan muncul bahwa luka parah tersebut disebabkan hantaman benda tumpul, pihak keluarga tidak bisa memastikan penyebab pastinya.
“Apakah jatuh atau terkena sesuatu, kami tidak tahu. Yang jelas hasil medis memang ada benturan,” ujar Sugiono.
Keluarga memilih untuk tidak memperpanjang persoalan.
Mereka menyatakan ikhlas menerima kepergian Andika, meski tanda tanya besar masih menyelimuti bagaimana peristiwa itu terjadi.
“Kami tidak akan melanjutkan hal-hal yang tidak diinginkan. Semua keluarga sudah ikhlas dan rida,” kata Sugiono menegaskan.
Di tengah keramaian pelayat, ibunda Andika hanya bisa berusaha menahan air mata.
Ia mengelus dada dan berulang kali menyebutkan sudah mengikhlaskan kepergian putranya.
“Saya tidak menyalahkan siapa pun, mungkin ini memang sudah takdir anak saya,” ucapnya lirih.
Ia masih ingat betul kebiasaan putranya yang gemar mendaki gunung.
Baca juga: Tabiat Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas Terkubur di Rumah Indramayu, Tetangga Merasa Janggal
Cerita itu kembali ia kenang sambil menitikkan air mata di hadapan para tamu yang datang.
Respons Gubernur Banten
Gubernur Banten Andra Soni datang menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga almarhum di Puri Bidara Permai, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/9/2025).
"Saya menyampaikan belasungkawa, kami Pemprov Banten menyampaikan dukacita yang mendalam untuk keluarga, semoga almarhum husnul khatimah," kata Andra Soni usai takziah, kepada wartawan, Selasa.
Andra berharap peristiwa serupa tidak terulang menimpa pelajar di Banten.
Menyikapi peristiwa ini, dia juga mengimbau masyarakat Banten agar tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. "Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ucapnya.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, dan sama-sama berdoa semoga kondisi tetap tertib, aman, dan damai di Provinsi Banten," ujarnya.
Andra mengatakan bahwa Pemprov Banten saat ini tetap menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah yang menjadi kewenangan provinsi.
Kebijakan itu, lanjut dia, bertujuan agar sekolah bisa memantau keberadaan siswa setiap harinya.
"Sekolah di Provinsi Banten dilaksanakan secara offline."
"Tujuannya untuk memantau kehadiran anak saat jam pelajaran serta berkomunikasi dengan orangtua jika anak tersebut tidak ada di sekolah," kata dia.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Andika Lutfi Falah
berita viral
Demonstrasi ricuh
SURYA.co.id
Gubernur Banten
surabaya.tribunnews.com
pelajar SMKN 14 Tangerang
| Pembantu Bawa Kabur Harta Majikan Senilai Rp28 Juta, Ketahuan untuk Kirim ke Suami di Kampung |
|
|---|
| Tak Punya Modal, Bos Konter Curi HP di Mal Agar Bisnisnya Tetap Jalan, Pemilik Rugi Rp600 Juta |
|
|---|
| Perjalanan Imam Suyudi: Dulu Atlet Silat PON Berprestasi, Kini Pilih Jadi Petugas Damkar |
|
|---|
| Usai Bea Cukai di Starbucks, Kini Pegawai Kemenkeu Santai Saat Jam Kerja: Halo Pak Purbaya |
|
|---|
| Rekam Jejak Mayjen Eko Susetyo yang Kini Jabat Komandan Pussenkav, Lulusan Terbaik Akmil 1991 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.