Berita Viral

Nasib Bripka Rohmat Sopir Rantis Brimob Pelindas Affan Driver Ojol Tak Cuma Terancam Pecat, Ini Juga

Bripka Rohmat, sopir rantis Brimob yang lindas Affan Driver ojol tak cuma terancam dipecat, tapi juga bisa dijerat pidana.

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/kompas TV
PECAT - Bripka Rohmat, sopir kendaraan taktis (rantis) Brimob yang menabrak dan melindas driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan, terancam di-PTDH. Nasib serupa juga mengancam Kompol C yang ada di sampingnya. 

"Hasil pemeriksaan pada wujud pelanggaran kategori berat ditemukan adanya usnur pidana, sehingga kita laksanakan gelar. Keputusannya hari Selasa," tegas Agus. 

Sebelumnya, dalam pemeriksaan Bripka Rohmat mengaku tidak memperhatikan ada orang di depannya saat peristiwa itu terjadi. 

Hal ini beralasan karena kaca rantis yang gelap dan situasi sekitar yang penuh asap dan massa. 

Baca juga: Usai Affan Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Prabowo Beri Rumah, Dedi Mulyadi Asuh Adiknya

“Saya tidak mengerti posisi orang karena saya tidak memperhatikan orang kanan kiri, Pak. Saya tidak mengerti posisi sopir (ojol) itu atau siapa,” katanya dikutip Tribunnews.com.

Bripka Rohmat mengatakan dia hanya fokus ke depan saat pembubaran demo buruh tersebut.

“Kaca saya itu pakai ram, mobil saya itu pakai ram gelap. Nah di saat itu asap jalanan penuh, saya pakai lampu tembak, saya fokus ke depan,” kata polisi itu.

Dia mengatakan, Jl Penjernihan di Pejompongan, Jakarta Pusat banyak batu-batu dan asap. Dia menerobos kerumunan massa.

“Itu saya hantam saja. Karena kalau nggak saya terobos itu, selesai sudah. Massa penuh,” kata dia.

Para polisi tersebut mengaku nyawa mereka juga terancam karena kondisi chaos. 

Pada pemeriksaan tersebut, anggota Brimob mengatakan dalam situasi mencekam itu, pintu mobil sempat ditarik massa pedemo sehingga membuat nyawa mereka terancam.

“Waktu saya maju blokade itu banyak pedemo mengikuti pak, massa itu sempat mau membuka pintu pak,” ujar anggota Brimob tersebut dalam pemeriksaan Propam yang disiarkan live, Jumat (29/8/2025).

Ia mengaku bersama rekannya berusaha keras menahan pintu mobil agar tidak sampai terbuka. 

Menurutnya, jika pintu sampai kebuka, keselamatan mereka bisa melayang.

“Ada pak belakang, saya bersama Baraka D dan Bripka M menahan pintu pak. Bagaimana caranya pintu jangan sampai kebuka. Kalau kebuka pasti mati kita,” ungkapnya.

Situasi semakin mencekam karena massa tidak hanya berusaha membuka pintu, tetapi juga melempari mobil dengan batu. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved