Koperasi Merah Putih dan Asta Cita
Koperasi Desa Merah Putih Gempolkerep Kabupaten Mojokerto, Wujudkan Stabilitas Ekonomi Desa
Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Gempolkerep menjadi koperasi pertama beroperasi di Kabupaten Mojokerto, pada 21 Juli 2025.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Titis Jati Permata
Ini dilakukan untuk meningkatkan penghasilan koperasi, agar setiap anggota mendapat hasil pembagian SHU (Sisa hasil usaha) yang lebih besar.
Dirinya bersama pemuda karang taruna juga mendorong seluruh masyarakat Gempolkerep, untuk memajukan ekonomi desa melalui menjadi anggota kopdes.
Syarat menjadi anggota kopdes Gempolkerep membayar simpanan pokok Rp 100 ribu dapat diangsur dan simpanan wajib 10 ribu setiap bulan.
Manfaat menjadi anggota koperasi KDMP Gempolkerep mendapat benefit diskon harga dan memperoleh passive income dari SHU.
"Kita mengajak seluruh masyarakat untuk membangun ekonomi desa dan juga menggandeng pemuda desa atau karang taruna. KDMP membentuk dari segi ekonomi, kalau Bumdes dan Pemdes membangun infrastruktur desa," ucap Said.
Pengembangan KDMP Gempolkerep
Koperasi Desa Merah Putih di Desa Gempolkerep terus berkembang dengan menjadi agen distributor untuk memenuhi barang kebutuhan pokok masyarakat di desanya.
Langkah ini ditempuh karena KDMP bukan malah bersaing dengan pelaku usaha kecil, atau pracangan yang menggantungkan penghasilan dari usahanya.
"Arah ke depan KDMP Gempolkerep menjadi agen, dari masyarakat untuk masyarakat. Kalau kita pengecer sama dengan pedagang nantinya khawatirnya bersaing dampaknya tidak baik. Kita kedepan fokus menjadi agen," tegasnya.
Menurutnya, mayoritas masyarakat memanfaatkan KDMP untuk membeli barang dengan harga terjangkau tetapi bakal berdampak bagi pedagang di sekitarnya.
Sehingga, koperasi nantinya tidak akan menjual barang yang sama dengan pedagang di sekitar desa.
Upaya menjadi agen distributor masih terganjal perizinan NIB (Nomor induk berusaha) yang mengubah KBLI dari pengecer menjadi agen.
"Nanti kalau (Barang) sudah komplit kita jadi agen dan memasok toko di daerah sekitarnya. Untuk bisa mengembangkan link usaha, perlu intervensi pemerintah seperti percepatan izin perubahan pedagang besar, sehingga tidak menjadi pesaing bagi pedagang kecil," papar Said.
Bangun Citra Positif Koperasi
Dikatakan Said, pemerintah agar berpihak membantu pengembangan KDMP terutama membangun citra positif terhadap koperasi.
Sebab, sebagian masyarakat masih enggan bergabung menjadi anggota KDMP Gempolkerep lantaran menganggap koperasi identik dengan simpan pinjam (Riba).
"Kita berharap pemerintah turut aktif membranding kopdes dengan opini positif, dampaknya usaha kita berjalan lebih mudah. Untuk mencari anggota, karena masyarakat sudah teredukasi manfaat kopdes apalagi di tengah lingkungan agamis yang mayoritas menolak simpan pinjam riba," tukasnya.
Said menambahkan, koperasi yang ia kelola telah mengajukan pinjaman modal senilai Rp 197 juta ke Bank Mandiri selaku Bank Himbara ditunjuk pemerintah memberikan modal ke KDKMP di Mojokerto Raya.
Koperasi Desa Merah Putih (KDMP)
Kabupaten Mojokerto
SURYA.co.id
liputan khusus
Eksklusif
Multiangle
Meaningful
| Kembangkan Usaha, KDMP Ngoran Blitar Gandeng Bulog Hingga Bank Pelat Merah |
|
|---|
| Koperasi Merah Putih Ngagel Rejo Surabaya Tancap Gas Usai Diresmikan, Sebulan Jual 4 Ton Beras |
|
|---|
| Jadi Penggerak Ekonomi Akar Rumput, 5 Desa di Jombang Jadi Percontohan Nasional Koperasi Merah Putih |
|
|---|
| Dinkopdag Surabaya Dukung Digitalisasi 153 Koperasi Merah Putih untuk Monitoring dan Pendampingan |
|
|---|
| Wadah Ekonomi Rakyat, Musda Dekopinda Kediri Menjadi Momentum Pembangunan Ekonomi Berbasis Koperasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/kdmp-gempolkerep-menunjukkan-sejumlah-barang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.