Penggunaan Mobil Listrik di Surabaya

Cerita Fadil, Sopir Taksi Listrik di Surabaya yang Mampu Beradaptasi dengan Moda Transportasi Baru

Fadil (50) adalah potret nyata warga yang mampu beradaptasi di dunia transportasi Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
Fathan/Kompas.com
TAKSI LISTRIK - Ilustrasi taksi listrik Blue Bird, BYD e6, sedang mengisi baterai. Fadil mengaku nyaris tak kesulitan menyesuaikan diri dengan armada taksi listriknya. 

Ringkasan Berita:
  • Fadil (50), dengan 26 tahun pengalaman sopir, kini beralih menjadi pengemudi taksi listrik.
  • Mobil listrik memanjakan sopir fitur-fitur canggih dan kabin kedap suara yang membuat penumpang sering tertidur.
  • Sopir taksi listrik dilarang menerjang genangan air tinggi karena berisiko merusak baterai utama.
  • Perusahaan menawarkan opsi beli mobil tanpa baterai dan sistem sewa baterai, memungkinkan harga jual mobil di bawah Rp100 juta.

SURYA.co.id, SURABAYA - Fadil (50) adalah potret nyata warga yang mampu beradaptasi di dunia transportasi Surabaya.

Setelah 26 tahun berkecimpung di jalanan, mulai dari sopir mikrolet sejak SMP, taksi online berbahan bakar BBM, hingga sopir operasional kantor, kini ia menjadi salah satu pengemudi armada mobil listrik di sebuah perusahaan taksi online ternama di Kota Pahlawan.

Setelah sebulan bergabung, Fadil mengaku nyaris tak kesulitan menyesuaikan diri dengan armada taksi listriknya.

Baca juga: Tak Khawatir Pakai Mobil Listrik saat Hujan, Tri Yudiarti: Nyaman, Operasional Murah

Namun, ia mengakui sempat kaget dengan dasbor mobil listrik yang serba digital dan layar sentuh.

"Perlu beberapa waktu untuk membiasakan diri. Tapi setelah paham, fitur-fitur modern ini justru sangat memanjakan pengemudi," kata Fadil.

Fitur andalan mobil listrik yang jadi andalan Fadil adalah radar pendeteksi objek 360 derajat dengan jangkauan hingga 10 meter.

Jika ada kendaraan lain di area manuver (terutama saat berbelok), alarm akan berbunyi nyaring.

"Suaranya kenceng, jadi sopir tahu kalau ada mobil lain di dekatnya," ucap Fadil.

Selain meningkatkan keselamatan, kabin yang kedap suara dan dingin membuat penumpang nyaman.

"Bahkan sampai ketiduran," ujarnya.

Selain teknologi canggih, mobil operasional Fadil juga dilengkapi peralatan keselamatan standar seperti palu pemecah kaca dan APAR.

Khusus menghadapi musim hujan, Fadil mengaku mendapat prosedur khusus.

Ia masih boleh mengangkut penumpang saat hujan ringan hingga sedang.

"Tapi ada satu pantangan, jangan sampai nekat menerobos genangan air tinggi atau banjir. Genangan air berisiko merusak baterai utama yang berada di bagian bawah bodi mobil," tuturnya.

Di luar pekerjaannya, Fadil juga antusias menawarkan mobil listrik ini kepada penumpang.

Ia mengungkapkan bahwa perusahaannya punya skema pembelian yang menarik.

"Masyarakat bisa membeli bodi mobilnya saja dan menyewa baterai sebagai sumber energi. Skema ini bisa menekan harga beli mobil menjadi di bawah Rp100 juta," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved