Akhiri Kecemasan Atas Kondisi Savana Kawah Kurung, Perhutani Batalkan Penanaman Pohon Alpukat
“Harapan saya ke depan akan ada groundbreaking. Jadi penanaman bersama di lokasi untuk agroforestry sayur itu,” ujarnya.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
Ringkasan Berita:
- Perhutani memastikan program penanaman massal pohon alpukat di savana wisata Kawah Kurung Bondowoso dibatalkan.
- Pembatalan itu diputuskan untuk menghindari kesalahan titik lokasi dan miskomunikasi serta menjawab keresahan atas kerusakan kontur savana.
- Perhutani menegaskan akan melakukan reboisasi atau penanaman ulang pada area yang banyak mengalami kematian tanaman produktif.
SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Rencana penanaman besar-besaran alpukat di kawasan savana Kawah Wurung, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso dipastikan batal. Padahal semula pembuatan lubang untuk penanaman alpukat sempat viral di media sosial.
Menurut ADM Perhutani, Misbakhul Munir, dipastikan ada kekeliruan titik lokasi penanaman di kawasan savana Kawah Wurung.
Bermula dari peta kerja sama petak 92C yang selama ini digunakan bersama pihak pengelola wisata, namun terdapat sisa petak 92 yang kosong. Lokasi kedua petak itu berdekatan sehingga miskomunikasi sangat mungkin terjadi.
“Ya, memang itu kan ada salah satu peta, 92C itu memang ada kerjasama juga dengan Kawah Wurung atau wisata. Tetapi ada sisa petaknya, yang 92 itu juga kosong,” kata Munir, Rabu (19/11/2025).
Karena itulah, untuk menghindari miskomunikasi, pihaknya berencana menetapkan batas-batas lokasi kerjasama. Kemudian akan melakukan groundbreaking ulang di titik yang benar.
“Harapan saya ke depan akan ada groundbreaking. Jadi penanaman bersama di lokasi untuk agroforestry sayur itu,” ujarnya.
Sementara untuk lubang-lubang yang sudah terbentuk, kata Munir, akan dibiarkan karena berfungsi sebagai resapan. Selain itu, akan tertutup secara otomatis ketika hujan turun.
Menurutnya, tanah di savana memiliki solum tipis, tidak lebih dari 20 centimeter. Sehingga hanya cocok ditumbuhi rumput.
“Savana itu perlu diingat, kelas hutannya itu TBB. Artinya apa? Di situ tidak memungkinkan untuk bisa ditanam kayu,” terangnya.
Perhutani juga menegaskan akan melakukan reboisasi atau penanaman ulang pada area yang banyak mengalami kematian tanaman produktif.
Hal ini dikaitkan dengan temuan tanaman berumur 2–3 tahun yang tiba-tiba mati. Padahal lokasi itu dianggap lokasi subur.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Pemkab Bondowoso, Andre Antonio Zola mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi dari Perhutani bahwa rencana penanaman alpukat tidak bisa dilanjutkan.
Ini menjawab keresahan pelaku wisata maupun komunitas pecinta alam yang khawatir savana Kawah Kurung akan mengalami perubahan lanskap.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Perhutani yang sudah membantu melestarikan pariwisata di sana,” ujarnya.
Menjaga Kelestarian Savana Kawah Kurung
wisata Kawah Kurung Bondowoso
penanaman massal alpukat
savana jadi lahan alpukat
Perhutani
Bondowoso
SURYA.co.id
Meaningful
Multiangle
| Antisipasi Dampak Gunung Semeru Erupsi, Polres Malang Siagakan 60 Personel di Perbatasan Lumajang |
|
|---|
| Jalur Malang-Lumajang Ditutup Total Pasca Gunung Semeru Erupsi, Polres Malang Beri Jalur Alternatif |
|
|---|
| Berperan Dalam Pembangunan Daerah, IPNU- IPPNU Lamongan Gagas Pertukaran Ide Mahasiswa-Pelajar |
|
|---|
| Lirik Lengkap Mahalul Qiyam Simtudduror dalam Arab, Latin dan Terjemahan |
|
|---|
| Dorong MediaConnect, Komdigi: Pemerintah Harus Menang Narasi di Era Disrupsi Digital |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/tanam-apukat-di-Bondowoso-1.jpg)