Wakil Ketua PD Muhammadiyah KH Ahmad Kasuwi Thorif Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun

Ringkasan Berita:

• Wakil PD Muhammadiyah Lamongan  Drs KH Ahmad Kasuwi Thorif, MA, P.Br. berpulang ke Rahmatullah di usia 72 tahun, Selasa (18/11/2025). Pria kelahiran tahun 1953 ini juga dikenal sebagai pendekar besar Tapak Suci dan ulama.
• Ketua PD Muhammadiyah Lamongan, Shodikin mengajak semua mendoakan almarhum
• Semasa hidupnya, Kasuwi adalah anggota persyarikatan yang sangat aktif mwngikuti semua kegiatan Muhammadiyah.

SURYA.CO.ID LAMOMGAN - Pendekar Besar Tapak Suci, Drs KH Ahmad Kasuwi Thorif, MA, P.Br. yang juga Wakil PD Muhammadiyah Lamongan  berpulang ke Rahmatullah, Selasa (18/11/2025).

Kabar wafatnya sang pendekar berusia 72 tahun yang ulama itu tersebar berbagai grup WhatsApp Muhammadiyah, dari tingkat ranting hingga wilayah, Selasa (18/11/2025) pukul 22.10 WIB.

Meninggalnya KH Ahmad Kasuwi Thorif bersamaan dengan perayaan Milad Muhammadiyah ke-113 tahun, hari ini.

Baca juga: Perkuat Kolaborasi, Jajaran Direksi RS Muhammadiyah Lamongan Bertemu Kapolres

Abah Kasuwi, orang memanggilnya, pria lahir tahun 1953 ini dikenal luas bukan hanya sebagai pendekar besar Tapak Suci, juga sebagai ulama.

Ajak Doakan Almarhum

Ketua PD Muhammadiyah Lamongan, Shodikin mengungkapkan, seluruh warga persyarikatan dan masyarakat Lamongan dan siapapun yang mengenalnya pasti merasa kehilangan.

"Almarhum adalah Kiai yang  dalam perjalanan organisasi persyarikatan dan  seni bela diri Muhammadiyah sangat dikenal," kata Shodikin, Rabu (19/11/2025).

Baca juga: Gandeng Universitas Muhammadiyah Surabaya Gelar Kamp Inklusif, Kemdiktisaintek: Kuatkan Budaya Riset

Ia mengajak untuk bersama-sama mendoakan almarhum. "Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu," doa Shodikin.

Anggota Persyarikatan yang Aktif

Diketahui, semasa hidupnya, Kasuwi adalah anggota persyarikatan yang sangat aktif mengikuti  semua kegiatan Muhammadiyah.

Orangnya selalu prima saat hadir diacara yang digelar oleh Muhammadiyah, dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah hingga pusat.

Semasa hidupnya boleh dibilang tidak pernah mengeluhkan sakit, hingga akhir hayatnya.

Dalam aktifitas apapun selalu mengedepankan sikap sempurna yang menggambarkan sebagai seorang pendekar. 

Bicaranya santun sebagai seorang ulama dengan selalu mengumbar senyum saat berjabat tangan pada setiap orang yang ditemuinya. 

Almarhum dimakamkan di pemakaman Desa Godog, Desa tempat tinggalnya selama ini di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jatim. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS