Polsek Gading Damaikan Kasus Perundungan Siswi SD di Probolinggo, Bermula Korban Kembalikan Buku

Dari informasi itulah, menurut Evy, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk memfasilitasi agar dijalankan proses mediasi

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Deddy Humana
Polsek Gading Polres Probolinggo
MEDIASI - Kapolsek Gading, AKP Maskur Ansori mendampingi dan memfasilitasi proses mediasi kasus perundungan yang dialami siswa SD oleh siswa SMP, Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Dugaan perundungan dialami seorang siswi SDN 1 Kaliacar Probolinggo dan viral di media sosial yang terjadi ketika korban mengembalikan buku.
  • Perundungan itu disertai pemukulan pada siswi SD saat kegiatan olahraga voli yang melibatkan 6 orang lainnya di luar sekolah.
  • Kasus itu didamaikan Polsek Gading setelah mempertemukan para siswa dan orangtua dari kedua pihak.

 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Perselisihan yang berujung perundungan siswi SDN 1 Kaliacar, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo pekan lalu, harus melibatkan pihak kepolisian.

Dalam mediasi di Polsek Gading, Sabtu (15/11/2025), persoalan itu akhirnya terselesaikan setelah kedua pihak berdamai. Kasus itu sempat menyebar di media sosial (medsos).

Tetapi para orangtua siswa dari kedua belah pihak sepakat mengakhiri persoalan anak-anak  itu tanpa melanjutkan ke ranah hukum.

Kepala SDN 1 Kaliacar, Evy Susanty menjelaskan bahwa sekolah baru menerima laporan resmi pada Jumat (14/11/2025), atau dua hari setelah insiden.

Dari informasi itulah, menurut Evy, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk memfasilitasi agar dijalankan proses mediasi.

"Mediasi digelar di Polsek Gading keesokan harinya. Semua pihak hadir, dan Alhamdulillah masalah ini bisa selesai secara baik-baik," kata Evy, Selasa(18/11/25).

Perundungan itu, lanjut Evy, bermula pada Senin (10/11/25) ketika korban berinisial D meminjam buku milik seorang berinisial A yang merupakan pacar pelaku E (12).

"Namun saat buku dikembalikan, A justru menjambak rambut korban. Korban terkejut dan memaki A. Dari situlah E marah dan memukul korban," ungkapnya.

Perundungan Libatkan 6 Siswa

Dua hari kemudian, menurut Evy, setelah para siswa bermain voli di halaman sekolah, insiden tersebut terjadi lagi namun tidak dilakukan E seorang diri, melainkan bersama 6 teman pelaku.

"Sehingga pemukulan ini viral. Tetapi tidak semuanya ikut memukul, ada yang menyemangati pelaku juga. Dan kejadian itu berlangsung di luar jam sekolah," jelasnya.

Kanit Reskrim Polsek Gading, Aipda Romli membenarkan bahwa kasus ini telah selesai dan tidak berlanjut ke jalur hukum.

Semua keluarga sepakat untuk tidak memperpanjang persoalan, termasuk soal penyebaran video yang sempat viral.

"Sudah damai. Semua keluarga sepakat menganggap masalah selesai, termasuk terkait videonya,," ujar mantan Kanit Reskrim Polsek Paiton itu. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved