Inovatif, Pasutri di Jombang Sulap Telur Asin Jadi Hampers Mewah untuk Lamaran dan Pernikahan
Hampers telur asin buatan pasutri Jombang, Jatim, viral, jadi hantaran pernikahan premium dan dongkrak omzet hingga Rp5 juta per bulan.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- Pasutri di Jombang, Jatim, sulap telur asin menjadi hampers mewah yang diminati calon pengantin.
- Promosi lewat Instagram dan TikTok membuat produk Eva viral dan banjir pesanan.
- Omzet hampers telur asin tembus Rp 5 juta per bulan meski harga telur bebek fluktuatif.
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Di tengah maraknya bisnis hampers pernikahan, pasangan suami istri (Pasutri) di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), menemukan peluang unik dengan menyulap telur asin menjadi paket hantaran mewah yang diminati calon pengantin.
Telur Asin Disulap Jadi Hampers Premium
Eva Nurfatika Sari, pemilik Rumah Produksi Telur Asin Pratama di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang, menghadirkan inovasi baru dalam dunia hantaran.
Sejak Juni 2025, ia bersama suaminya memproduksi telur asin, sekaligus merakit hampers berdesain khusus.
Setiap hari, ratusan telur bebek diolah di rumah kecilnya di Jalan Proklamasi.
Proses pengasinan menggunakan abu selama sekitar 10 hari, sebelum telur dibersihkan dan diseleksi menggunakan cahaya untuk memastikan kualitas terbaik.
Telur yang lolos seleksi kemudian dikukus, diberi label dan dijual Rp 3.000 per butir.
Untuk hampers, Eva menyediakan berbagai ukuran, mulai isi empat hingga sepuluh butir telur asin, dengan harga mulai Rp 85.000 hingga ratusan ribu rupiah.
Kemasan Jadi Daya Tarik Utama
Keunikan hampers telur asin buatan Eva terletak pada kemasannya. Telur-telur tersebut ditata dalam kotak khusus, lengkap dengan dekorasi bunga dan ornamen cantik, sehingga tampil menyerupai hampers premium.
Eva mengungkapkan, ide tersebut muncul setelah melihat berbagai unggahan di media sosial.
“Memang ada referensi dari TikTok, tapi saya kembangkan lagi supaya punya identitas dan tidak mirip dengan yang lain,” ujar Eva, Selasa (18/11/2025).
Promosi Digital Dongkrak Penjualan
Lewat Instagram dan TikTok, beberapa konten Eva viral dan menarik pelanggan dari luar daerah, termasuk Surabaya dan Jakarta.
Pemasaran digital itu membuat omzet usahanya kini mendekati Rp 5 juta per bulan.
Meski begitu, Eva masih menghadapi kendala, karena belum memiliki peternakan bebek sendiri. Harga telur bebek yang kerap naik turun berpengaruh pada biaya produksi.
“Kalau harga telur naik, otomatis margin ikut terpengaruh,” terangnya.
Produk Lokal Naik Kelas Berkat Kreativitas
Inovasi Eva membuktikan, bahwa produk lokal bisa naik kelas melalui pengemasan yang tepat.
Dari sekadar telur asin, ia berhasil menciptakan hampers elegan yang membuka peluang usaha baru bagi pelaku industri rumahan di Jombang.
“Produk lokal kalau dikemas menarik dan kekinian pasti banyak peminatnya, apalagi didukung promosi dan teknik marketing yang baik,” pungkas Eva.
Jombang
telur asin jadi hampers
Kabupaten Jombang
Eva Nurfatika
Rumah Produksi Telur Asin Pratama
Meaningful
Multiangle
| Percepat Aktivitas Usaha, Pembangunan 17 KMP di Jember Libatkan TNI dan PT Agrinas Pangan Nusantara |
|
|---|
| Dinkes Kabupaten Mojokerto Fasilitasi 708 CJH Jalani Rikkes untuk Syarat Istithaah Ibadah Haji 2026 |
|
|---|
| Dispendukcapil Kota Blitar Gelar FKP, 13 Masukan Muncul untuk Tingkatkan Layanan Adminduk |
|
|---|
| Kunjungan ke Kendari Sultra, Gubernur Khofifah Gelar Forum Silaturahmi dan Penguatan Misi Dagang |
|
|---|
| DPRD Jember Tuding Konstruksi Perumahan Berdampak Luapan Sungai, Pengembang Bantah Langgar Sempadan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Eva-Nurfatika-Sari-pemilik-Rumah-Produksi-Telur-Asin-Pratama-di-Jombang-Jatim.jpg)